Asal Muasal Gelondongan Kayu Usai Banjir di Sumut Kini Mulai Diusut

photo author
- Selasa, 2 Desember 2025 | 09:22 WIB
Gelondongan kayu berserakan di lokasi banjir
Gelondongan kayu berserakan di lokasi banjir

 

KALTENGLIMA.COM - Asal muasal gelondongan kayu yang terbawa arus banjir bandang di Sumatera Utara sempat menjadi misteri. Kini pemerintah pusat bergerak mengusut gelondongan kayu yang menjadi sorotan publik tersebut di tengah banjir yang melanda Sumatera beberapa hari lalu.

Seperti yang diketahui, gelondongan kayu ikut terbawa arus di peristiwa banjir di Aceh, Sumut dan Sumbar. Usai banjir bandang, kayu gelondong tersebut berserakan di berbagai lokasi, mulai dari pinggiran sungai hingga pantai.

Pemerintah pusat pun akhirnya buka suara soal gelondongan kayu itu. Salah satunya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Baca Juga: Penyidik KPK Terbang ke Arab Saudi Soal Kasus Korupsi Kuota Haji

Pada Senin (1/12), ia menyebut ada banyak kabar beredar terkait gelondongan kayu itu. Sebagian menyebut itu berasal dari ilegal logging, sebagian lainnya menyebut itu merupakan kayu yang lapuk.

"Kalau masalah kayu gelondongan, saya jujur aja belum tahu jawabannya. Ada yang berkembang bahwa itu katanya illegal logging, ada juga yang itu katanya kayu yang sudah lapuk," kata Tito usai rapat koordinasi di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat.

Tito menguturka  perlu ada investigasi dari aparat penegak hukum. Ia mengatakan investigasi diperlukan untuk mengetahui asal-usul kayu gelondongan itu.

Baca Juga: Hari Ini KPK Panggil Ridwan Kamil Terkait Kasus Korupsi BJB

"Saya nggak bisa menjawab sesuatu yang saya sendiri belum melihat, mendapatkan data resmi, dan itu saya perlu investigasi dari aparat penegak hukum yang ada di sana," ujarnya.

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq juga buka suara terkait kayu gelondongan itu. Ia menyebut pihaknya akan memanggil delapan perusahaan yang bergerak di daerah aliran Sungai Batang Toru, Sumatera Utara, demi mengusut sumber asal gelondongan kayu.

Hal tersebut dikatakan Hanif usai acara penyelenggaraan Anugerah Proklim Tahun 2025 di Jakarta, Senin (1/12). Ia menyampaikan pihaknya telah mengidentifikasi delapan perusahaan di wilayah terdampak banjir di DAS Batang Toru mulai dari perkebunan sawit sampai dengan perusahaan tambang emas.

Baca Juga: Akan Dimulai Jam 5 Sore Nanti, Ini Agenda Reuni 212 di Monas

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X