KALTENGLIMA.COM - Internal pemerintahan Israel saat ini mulai mengalami perpecahan ketika membahas perang melawan pasukan Hamas di Gaza, Palestina. Yoav Gallant, Menteri Pertahanan (Menhan) Israel terlibat adu mulut degan Benjamin Netanyahu, Perdana menteri (PM) hingga akhirnya Gallant memutuskan untuk keluar dari rapat kabinet.
Diketahui, adu mulut antara Menhan Israel dan Netanyahu itu terjadi pada saat rapat kabinet perang pada Sabtu malam pekan lalu.
Menhan Israel tersebut tiba-tiba meninggalkan ruangan yang menjadi tempat rapat kabinet perang Israel usai adanya perselisihan yang terjadi dengan Netanyahu.
Baca Juga: Dukung Kemajuan Daerah, Dewan Harapkan Ini
Melansir media-media Israel yang mengutip dari sumber yang menghadiri rapat tertutup itu, mengatakan perselisihan tersebut terjadi terkait hadirnya para ajudan atau penasihat dalam rapat tersebut.
Berawal dari Gallan tiba di pangkalan militer Kirya di Tel Aviv, yang menjadi lokasi rapat dan diberitahu oleh beberapa pejabat Kantor PM Israel jika Scachar Katz, kepala staf pertahanan tidak diperbolehkan masuk sebeb para ajudan dan penasihan tidak diberi izin untuk mengikuti rapat.
Tetapi, berdasarkan laporan tv Channel 13, Netanyahu ternyata membawa lima asistennya. Sumber yang tidak disebut namanya mengungkapkan kepada tv Channel 13 bahwa para peserta rapat sebenarnya telah diberitahu sebelumnya jika para ajudan atau penasihat tidak akan diizinkan masuk.
Baca Juga: Hasil Grup D Piala Asia 2023 : Vietnam Kalah dari Jepang
Tetapi, menurut sumber tersebut, Menhan Israel itu datang terlambat dan "tampaknya tidak menerima memo tersebut".
Brigadir Jenderal Guy Markizano,Sekretaris militer Gallant, sebenarnya diizinkan ikut rapat tersebut, tetapi menurut sumber, Gallant menolak menerima situasi tersebut dan memilih untuk keluar. Ia membawa serta Katz dan Markizano bersamanya untuk meninggalkan ruangan rapat.
Gallant yang marah, kemudian melontarkan kata-kata bernada keras kepada Netanyahu serta Tzachi Hanegbi, Penasihat Keamanan Nasional Israel .
Baca Juga: Kabar Baik! Shayne Pattynama Pamer Foto Terbang ke Qatar, Jelang Timnas Indonesia Lawan Irak
"Berhentilah menghalangi pekerjaan saya," tegas Gallant dengan nada marah sebelum meninggalkan ruang rapat.
Situasi semakin menegang saat Hanegbi, yang juga terlibat dalam perselisihan tersebut, melontarkan komentar berbunyi: "Bahkan saya tidak membiarkan ajudan saya ada di sini."
"Anda lupa bahwa Anda juga seorang ajudan," cetus Gallant kepada Hanegbi.
Baca Juga: Apakah Sah Berwudhu Menggunakan Air Mineral? Simak Penjelasannya
Laporan media lokal Israel tidak menjelaskan lebih lanjut siapa saja yang hadir pada rapat tersebut. Tetapi, televisi publik Kan menyebut Kepala Staf Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Herzi Halevi tidak ikut menghadiri rapat.
Anggota inti dari kabinet perang Israel adalah Netanyahu, Gallant dan Menteri Benny Gantz, yang membawa partainya, Partai Persatuan Nasional, ke dalam pemerintahan untuk membantu mengawasi perang melawan Hamas.
Menurut media-media lokal Israel, Gallant kembali mengikuti rapat kabinet perang itu sekitar satu setelahnya. Terpantau pada saat itu tidak ada ajudan atau penasihat yang ikut hadir dalam rapat bersama dirinya.
Baca Juga: Pengguna Instagram Terduga Penebar Ancaman Tembakan Terhadap Anies Baswedan Menyerahkan Diri ke Polda Kaltim
Sedangkan, sejumlah sumber yang dekat dengan Gallant, seperti dikutip Jerusalem Post, menuturkan jika kehadiran kepala staf pertahanan dan sekretaris militer penting "dalam menyampaikan instruksi kepada kementerian dan militer".
Adu mulut antara Menhan Gallant dan Netanyahu yang sama-sama berasal dari Partai Likud yang berkuasa di Israel tersebut menuai kritikan dari anggota parlemen Tally Gotliv dari partai yang sama. Ia mengatakan perilaku kedua pejabat Israel tersebut seperti perilaku anak-anak preschool.
"Bagaimana kita bisa mengandalkan kabinet ramping yang berperilaku seperti anak-anak TK? Apakah tidak ada satu pun orang dewasa yang bertanggung jawab di sana, yang bisa mengimbau orang-orang untuk berperilaku? Anak-anak kecil, itulah diri kalian, berada di tengah perang," sebut Goltiv dalam kritikannya.
Baca Juga: Reses Dewan : Warga 4 Desa di Kecamatan Tengah Mengeluh Lampu Penerang Jalan