internasional

Drone Iran yang Dipakai Menyerang Israel Murah Namun Menakutkan

Kamis, 18 April 2024 | 08:18 WIB
Perang Iran vs Israel yang memanas sejak Sabtu 13 April 2024 ((instagram @viraltehoris))

KALTENGLIMA.COM - Di antara senjata yang dipakai Iran dalam serangan terhadap Israel pada tanggal 13 April kemarin adalah sekitar 170 drone bersenjata dengan serangan satu arah. Ini merupakan bagian dari serangan sekitar 350 drone dan rudal.

Walaupun hampir semuanya ditembak jatuh sebelum mencapai sasarannya di Israel, Iran semakin bergantung pada jenis drone 'kamikaze' ini. Drone itu kini menjadi ancaman yang jauh lebih besar terhadap keamanan global. Iran sudah mengekspor drone Shahed 136 model sayap delta ke Rusia , tempat drone itu digunakan untuk meneror kota-kota di Ukraina.

Perjalanan Iran untuk menjadi negara adidaya drone dimulai pada tahun 1980an, saat rezim baru Iran muncul dari Revolusi Islam tanpa memiliki angkatan udara yang cukup besar untuk melawan perang Iran-Irak. Mereka memanfaatkan pesawat kecil yang dikendalikan dari jarak jauh, yang pada dasarnya kita kenal sebagai drone, untuk melakukan misi pengawasan di garis terdepan.

Baca Juga: Hasil Piala Asia U-23 : Vietnam Sikat Kuwait 3-1

Ketika itu, mesin sederhana ini, yang sedikit lebih besar dari model pesawat besar, bisa membantu menampilkan kembali foto dari depan. Dan jika senjata itu ditembak jatuh, Iran tak akan mengalami kerugian besar, sebab senjata itu murah dan dapat dibuang.

Dalam dekade terakhir, Iran memfokuskan investasinya pada drone jenis baru. Daripada hanya mencoba meniru drone mahal yang sukses, seperti Predator dan Reaper buatan Amerika, Teheran berinvestasi pada drone murah dan sederhana yang bisa digunakan sebagai drone instan bagi Angkatan Udara.

Harga drone Shahed 136 mempunyai Iran diperkirakan bisa 50% lebih murah dibandingkan rudal Tamir Iron Dome milik Israel. Satu rudal Tamir milik Israel diperkirakan memiliki banderol USD 50 ribu (Rp800 juta). Sementara harga untuk membuat drone Shahed 136 bervariasi.

Baca Juga: Aurelie Moeremans Sukses Lewati Depresi Akut dan Gangguan Cemas Parah, Intip Caranya

Menurut perkiraan Associated Press pada Oktober 2023, angkanya USD 20 ribu atau Rp 320 jutaan. Sementara, menurut para ahli dan pejabat Ukraina, diperkirakan harga drone kamikaze Iran berada di bawah USD 2.000 atau Rp30 jutaan.

Melansir dari Daily Beast, hal ini masuk akal bagi Iran, sebab negara itu berada di bawah sanksi internasional dan tak dapat memproduksi pesawat militer yang rumit. Tapi, apa yang Iran pelajari adalah bahwa kita tak memerlukan pesawat tempur bernilai miliaran dolar untuk berperang dalam perang modern.

Drone jenis Shahed sudah digunakan oleh Iran untuk melakukan serangan terhadap fasilitas energi terbesar di Arab Saudi pada tahun 2019, serta untuk menargetkan pembangkang Kurdi di Irak utara dan kini menargetkan Israel.

Baca Juga: Apa Itu Lebaran Ketupat di Bulan Syawal, Tradisi Masyarakat Jawa 2 Kali Hari Raya

Iran pertama kali menggunakan drone untuk menargetkan Israel dari Suriah pada Februari 2018. Teheran juga mengekspor drone dan teknologinya ke Houthi di Yaman dan milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah. Drone jenis kamikaze ini juga sudah digunakan untuk menargetkan pasukan AS di Irak, Suriah, dan Yordania. Di bulan April 2021, milisi yang didukung Iran di Irak menggunakan drone untuk menargetkan hanggar yang dilaporkan digunakan oleh CIA di Bandara Internasional Erbil. Pada 27 Januari 2024, sebuah drone digunakan untuk membunuh tiga anggota militer AS di Yordania.

Ancaman yang muncul kini telah meledak secara eksponensial di Timur Tengah dan secara global. Serangan terhadap Ukraina oleh Rusia menggunakan drone merupakan salah satu front yang memperlihatkan drone merevolusi medan perang. Ini tidak hanya mencakup drone kamikaze gaya Iran tetapi juga sejumlah jenis drone lain buatan Rusia dan Ukraina, termasuk kapal tak berawak yang meledak saat terjadi benturan.

Halaman:

Tags

Terkini