internasional

Ternyata Ini Alasan Malaysia Ramai Diserbu Asing

Rabu, 9 Oktober 2024 | 18:08 WIB
Negara Malaysia (Ist)

KALTENGLIMA.COM - Malaysia telah dengan cepat merespons perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dengan memusatkan pembangunan infrastruktur pusat data di wilayah Johor.

Pemerintah telah mengubah Johor, yang sebelumnya dikenal sebagai area perkebunan kelapa sawit, menjadi lokasi utama untuk pusat data AI guna memenuhi permintaan penyimpanan dan pengelolaan data yang terus meningkat.

Investasi dari perusahaan-perusahaan asing, seperti ByteDance dan Google, menunjukkan minat besar terhadap Johor. ByteDance berinvestasi sebesar US$ 350 juta, sedangkan Google mengucurkan US$ 2 miliar untuk membangun pusat data pertama di Malaysia.

Baca Juga: Segini Harta Kekayaan Gubernur Kalsel yang Merupakan Paman Haji Isam

Blackstone juga membeli operator data center AirTrunk senilai US$ 16 miliar, sementara Oracle mengumumkan investasi sebesar US$ 6,5 miliar.

Kebutuhan yang meningkat dari perusahaan teknologi untuk fasilitas yang mampu mendukung aplikasi AI dan cloud computing menjadi pendorong utama. Johor menawarkan kapasitas listrik, lahan, dan air yang dibutuhkan, serta lokasi strategis dekat Singapura.

Ini memberikan keuntungan tambahan bagi perusahaan yang ingin berinvestasi di sana, terutama setelah Singapura memberlakukan moratorium pembangunan pusat data.

Baca Juga: Jokowi dan Prabowo Makan Malam Sambil Bahas Hal Ini

Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam hal kebutuhan air dan listrik yang meningkat. Penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan listrik untuk pusat data di Malaysia diprediksi mencapai 5 gigawatt pada 2035.

Wali Kota Johor Bahru menekankan perlunya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan masyarakat lokal, termasuk pembangunan fasilitas desalinasi untuk mengatasi krisis air.

Tags

Terkini