KALTENGLIMA.COM - Pejabat Amerika Serikat (AS) mencurigai bahwa jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan disebabkan oleh rudal yang diluncurkan oleh Rusia.
Meskipun Rusia telah membantah tuduhan tersebut, sumber dari Azerbaijan menyatakan bahwa rudal tersebut mungkin secara tidak sengaja mengenai pesawat tersebut, sehingga mengakibatkan kecelakaan fatal.
Hasil investigasi awal dari pihak Azerbaijan, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters pada Jumat, 27 Desember 2024, menunjukkan bahwa pesawat itu terkena sistem pertahanan udara Rusia yang dikenal dengan nama Pantsir-S.
Baca Juga: Terbukti Berikan Klaim Palsu Soal Ransomware BRI, Mr Bert Malah Kena Hujat Netizen di Medsos
Selain itu, komunikasi pesawat diduga mengalami kerusakan signifikan akibat gangguan sistem pertahanan elektronik yang beroperasi di sekitar wilayah Grozny, Chechnya.
Azerbaijan berharap Rusia dapat mengakui kesalahan mereka dalam insiden ini, meskipun semua bukti menunjukkan bahwa penembakan tersebut tidak dilakukan secara sengaja.
Kesimpulan dari investigasi ini didukung oleh beberapa sumber lainnya yang juga dikutip dalam laporan Reuters.
Baca Juga: Putusan Hakim Agung Gazalba Saleh Diperberat, Divonis 12 Tahun Penjara
Bahkan, pejabat Amerika Serikat turut menyampaikan pandangan serupa, sementara Kanada menyatakan keprihatinan mendalam terhadap laporan yang menyebutkan kemungkinan keterlibatan sistem pertahanan Rusia dalam insiden tragis ini.
Pesawat dengan nomor penerbangan J2-8243, yang merupakan tipe Embraer, dilaporkan jatuh di wilayah Aktau, Kazakhstan, pada Rabu, 25 Desember 2024.
Sebelum kecelakaan, pesawat tersebut sempat mengubah jalur penerbangannya dari wilayah Rusia selatan, yang saat itu digunakan Rusia sebagai zona pertahanan udara untuk menangkal serangan drone dari Ukraina.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,5 Guncang Lembata, NTT, Warga Diminta Tetap Waspada
Pesawat tersebut awalnya berangkat dari Baku, Azerbaijan, menuju Grozny, Chechnya, tetapi akhirnya melintasi Laut Kaspia sebelum mengalami kecelakaan di sisi lain laut tersebut.
Kecelakaan ini mengakibatkan 38 dari total 67 penumpang di pesawat tersebut meninggal dunia.