KALTENGLIMA.COM - Kecelakaan akibat kembang api mewarnai perayaan malam Tahun Baru 2025 di berbagai wilayah Jerman, mengakibatkan lima orang tewas dan sejumlah lainnya terluka.
Salah satu korban adalah seorang polisi yang mengalami luka parah, sementara 13 petugas lainnya juga mengalami cedera terkait insiden kembang api.
Menurut laporan dari AFP, perayaan tahun baru di Jerman kali ini ditandai dengan penggunaan kembang api yang sangat masif, memicu kembali perdebatan mengenai perlunya pelarangan kembang api.
Baca Juga: Petasan Malam Tahun Baru Picu Kebakaran Rumah di Bogor
Selain tingginya jumlah cedera setiap tahun, kembang api juga menuai kritik karena menyebabkan polusi udara dan kebisingan.
Beberapa kasus kecelakaan fatal dilaporkan terjadi di berbagai wilayah. Di Paderborn, wilayah Rhine-Westfalen Utara, seorang pria berusia 24 tahun tewas setelah menyalakan roket kembang api yang diduga dibuat sendiri.
Di Oschatz, Saxony, seorang pria berusia 45 tahun meninggal akibat cedera kepala serius saat menyalakan bom kembang api kategori F4, yang memerlukan izin khusus untuk digunakan.
Baca Juga: Pesawat Jeju Air yang Kecelakaan Ternyata Pernah Bermasalah pada 2021
Di kota Hartha, wilayah timur Saxony, seorang pria berusia 50 tahun tewas seketika akibat cedera kepala saat mencoba meledakkan bom pipa kembang api.
Kecelakaan lain terjadi di dekat Hamburg, di mana seorang pria berusia 20 tahun meninggal saat menyalakan kembang api. Kasus terakhir dilaporkan di Kremen, dekat Berlin, di mana seorang pria tewas akibat manipulasi kembang api yang tidak tepat.
Selain korban jiwa, polisi di Berlin menahan sekitar 330 orang semalam, meskipun mereka menyebut tidak ada insiden kekerasan besar selama perayaan.
Baca Juga: Lonjakan Arus Keluar Jabotabek: 426 Ribu Kendaraan Tinggalkan Kota Saat Libur Tahun Baru
Insiden ini kembali menyoroti risiko penggunaan kembang api secara sembarangan dan perlunya pengawasan lebih ketat.
Diskusi tentang pelarangan kembang api di Jerman terus berlanjut, mengingat dampak buruknya terhadap keselamatan, kesehatan, dan lingkungan.