KALTENGLIMA.COM - Setidaknya 85 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel di Gaza pada Kamis, 20 Maret 2025.
Serangan ini terjadi setelah militer Israel kembali melanjutkan operasi pengeboman dan serangan darat di wilayah tersebut, yang menghancurkan harapan perdamaian setelah gencatan senjata selama dua bulan dibatalkan.
Menurut pejabat kesehatan di Gaza, jumlah korban terus bertambah karena serangan udara yang menyasar berbagai permukiman di bagian utara dan selatan wilayah itu.
Baca Juga: Status Awas! Gunung Lewotobi Laki-laki Berpotensi Picu Banjir Lahar
Serangan ini terjadi sehari setelah Israel meluncurkan operasi darat baru di Gaza tengah dan mulai melakukan pergerakan militer di Beit Lahia, daerah di utara yang berbatasan dengan Laut Mediterania.
Hamas Melancarkan Serangan Balasan
Setelah tidak memberikan respons selama 48 jam pertama sejak serangan Israel dimulai, kelompok militan Hamas akhirnya melancarkan serangan balasan dengan menembakkan roket ke wilayah Israel.
Militer Israel mengonfirmasi bahwa sirene peringatan berbunyi di beberapa wilayah setelah proyektil ditembakkan dari Gaza.
Baca Juga: Geger, Balita 2 Tahun di Murung Raya Hilang di Sungai Barito
Meski begitu, kekuatan Hamas tampaknya telah melemah akibat serangan Israel dalam beberapa hari terakhir.
Selain menyebabkan ratusan korban sipil, serangan ini juga menewaskan sejumlah tokoh penting Hamas, termasuk kepala pemerintahan de facto Hamas di Gaza, kepala dinas keamanan, ajudannya, serta wakil kepala kementerian kehakiman.
Namun, salah satu pejabat dari kelompok militan yang bersekutu dengan Hamas menyatakan bahwa para pejuang telah disiagakan dan menunggu instruksi lebih lanjut.
Baca Juga: Ini Alasan Masyarakat Menolak Disahkannya RUU TNI
Para pemimpin kelompok militan juga telah diinstruksikan untuk menghindari penggunaan telepon seluler guna menghindari pelacakan oleh intelijen Israel.