KALTENGLIMA.COM - Lebih dari 1.100 orang dilaporkan mencari bantuan medis setelah terjadi ledakan di Bandar Abbas, Provinsi Hormozgan, Iran, seperti disampaikan oleh perwakilan resmi pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, pada Minggu.
Ia menyebutkan bahwa ada 1.139 permintaan layanan medis yang diterima setelah insiden tersebut.
Ledakan besar itu terjadi pada Sabtu di pelabuhan Kota Bandar Abbas, yang menurut laporan kantor berita IRNA, disebabkan oleh penyimpanan bahan kimia yang tidak sesuai prosedur.
Baca Juga: Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Brando Susanto Meninggal Dunia saat Halal Bihalal
Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah korban tewas akibat ledakan tersebut mencapai 14 orang. Meski IRNA mengaitkan ledakan dengan bahan kimia biasa, laporan lain dari Sputnik yang mengutip The New York Times pada Minggu menyebutkan kemungkinan lain.
Disebutkan bahwa insiden di pelabuhan Shahid Rajaee kemungkinan disebabkan oleh bahan bakar rudal padat.
Sumber yang memiliki keterkaitan dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa bahan yang meledak adalah natrium perklorat.
Baca Juga: Klarifikasi Pelindo Mengenai Insiden Kapal Tongkang yang Tabrak Jembatan Mahakam
Zat ini diketahui merupakan salah satu komponen utama dalam pembuatan bahan bakar padat untuk rudal, sehingga memperkuat dugaan bahwa ledakan ini mungkin melibatkan material militer.