KALTENGLIMA.COM - Sejumlah pejabat tinggi dalam pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump dikabarkan tengah merancang rencana pemindahan sebagian besar penduduk Jalur Gaza ke Libya.
Menurut laporan NBC News yang terbit pada Jumat, hingga satu juta warga Palestina kemungkinan akan direlokasi ke negara di Afrika Utara tersebut.
Beberapa sumber menyebut bahwa rencana ini bahkan telah mencapai tahap pembahasan dengan para pemimpin Libya.
Baca Juga: Seorang Perawat Ditetapkan Sebagai Tersangka Pelaku Pelecehan Anak di Cirebon
Sebagai imbalan, Amerika Serikat dilaporkan menawarkan pencairan dana Libya yang selama ini dibekukan, jika negara itu bersedia menerima para pengungsi dari Gaza.
Pemerintah Israel juga disebut mengetahui pembicaraan ini, namun belum ada kesepakatan akhir yang dicapai.
Dalam pernyataan terpisah, Donald Trump mengatakan bahwa dirinya memiliki gagasan untuk menjadikan Gaza sebagai "zona kebebasan" yang dikelola oleh Amerika Serikat demi menciptakan stabilitas.
Baca Juga: BNN Usut Kasus Penyelundupan 1,9 Ton Narkotika di Kepri
Sementara itu, seorang mantan pejabat AS menyebut bahwa belum jelas berapa banyak warga Palestina yang bersedia pindah secara sukarela, meski opsi insentif seperti tempat tinggal gratis dan tunjangan sedang dipertimbangkan.
Namun, rencana relokasi ini menghadapi hambatan besar, mengingat kondisi politik dan keamanan Libya yang belum stabil sejak tergulingnya Muammar Gaddafi pada 2011.
Bentrokan terbaru bahkan pecah di Tripoli pekan ini, meskipun berhasil diredakan lewat gencatan senjata.