KALTENGLIMA.COM - Thailand tengah mengalami lonjakan tajam kasus COVID-19 dengan lebih dari 18 ribu kasus baru dalam satu hari, membuat total kasus sepanjang tahun 2025 mencapai lebih dari 240 ribu dengan 53 kematian.
Pemerintah melalui Departemen Pengendalian Penyakit mengimbau kelompok rentan, seperti lansia dan anak di bawah usia satu tahun, untuk sementara waktu menghindari tempat ramai.
Peningkatan ini berkaitan dengan kemunculan sejumlah klaster, termasuk di penjara, sekolah, pangkalan militer, dan rumah sakit, dengan jumlah kasus bervariasi.
Baca Juga: Gunung Tangkuban Parahu Alami Lonjakan Gempa Vulkanik, Penduduk Diminta Tingkatkan Kewaspadaan
Klaster di sekolah menjadi sorotan karena risiko penularan yang tinggi di ruang kelas. Pemerintah menyerukan penerapan kembali protokol kesehatan secara ketat dan menyarankan vaksinasi booster bagi mereka yang rentan.
Salah satu langkah yang diambil adalah penutupan sementara Sekolah Bangkaew di Provinsi Samut Prakan pada 4–6 Juni 2025, dengan kegiatan belajar mengajar dijadwalkan kembali normal pada 9 Juni.
Sementara itu, data Departemen Ilmu Kedokteran menunjukkan bahwa varian Omicron JN.1 mendominasi kasus di Thailand sejak awal 2024 hingga Mei 2025, dengan tingkat penyebaran yang tinggi meskipun tidak menunjukkan gejala yang lebih parah dibanding varian sebelumnya. Pemerintah menegaskan pentingnya pencegahan dan kewaspadaan untuk menekan laju penularan.