KALTENGLIMA.COM - Pemerintah Australia memutuskan untuk menutup sementara Kedutaan Besarnya di Teheran menyusul memburuknya situasi keamanan akibat eskalasi konflik antara Iran dan Israel dalam sepekan terakhir.
Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya darurat untuk melindungi warga negara Australia di Iran serta staf diplomatiknya.
Dalam pernyataannya, Wong menjelaskan bahwa personel pertahanan dan pesawat militer telah dikerahkan ke kawasan Timur Tengah guna mendukung evakuasi warga Australia, terutama saat wilayah udara dinyatakan aman untuk penerbangan.
Baca Juga: KPK Panggil 2 Eks Direktur Sritex dalam Kasus Diduga Korupsi Bansos Presiden Saat Pandemi
Sebagai bagian dari strategi evakuasi, pemerintah Australia juga mengirimkan tim tanggap krisis ke Azerbaijan, yang dinilai sebagai lokasi perbatasan paling memungkinkan untuk keluar dari Iran.
Tim ini akan membantu warga Australia yang berusaha meninggalkan Teheran melalui perbatasan tersebut.
Saat ini, sekitar 2.000 warga Australia dan keluarga mereka yang berada di Iran telah mengajukan permintaan bantuan untuk meninggalkan negara tersebut.
Meskipun Kedutaan Australia di Teheran ditutup sementara, Duta Besar Ian McConville akan tetap berada di kawasan untuk mengoordinasikan respons pemerintah.
Baca Juga: Waspada! Penipuan Berkedok Upgrade KTP Lewat Telepon Merebak di Jakarta Pusat
Dalam upaya diplomatik yang lebih luas, Menlu Penny Wong juga menyatakan telah berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada Kamis malam, 19 Juni, mengenai perkembangan konflik Iran-Israel.
Sementara itu, perhatian dunia tertuju pada keputusan yang akan diambil oleh Presiden Donald Trump dalam dua minggu ke depan, terkait kemungkinan keterlibatan militer Amerika Serikat dalam perang udara antara Israel dan Iran. Situasi ini menambah ketegangan di kawasan dan memicu kekhawatiran akan meluasnya konflik.