kaltenglima.com - Mobilisasi pasukan dan alat utama sistem persenjataan Rusia sedang diarahkan maju menuju Ibu Kota Ukraina Sabtu (26/2/2022) dini hari.
Pertempuran hidup dan mati antara pasukan Rusia dan tentara Ukraina sudah lebih dahulu meletus di perbatasan Kyiy. Bunyi tembakan artileri, roket, deru helikopter, dan pesawat tempur terdengar dari kejauhan pusat kota.
Ada adagium terkenal di dunia militer memenangkan pertempuran belum berarti memenangkan peperangan. Tetapi tak ada yang bisa membantah bahwa pertempuran di Kiev bakal menjadi penentu, perang segera berakhir atau masih berlanjut.
Menyikapi pergerakan pasukan Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sudah memperingatkan rakyatnya bahwa Rusia akan menyerang Kiev malam ini. "Nasib Ukraina sedang diputuskan sekarang," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
Pada hari ketiga invasi Rusia kemarin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah bahwa negaranya tidak akan pernah menyerah pada Rusia.
Sumber dari Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, Jumat (25/2) malam bahwa mereka telah menembak jatuh di selatan Kiev dua pesawat angkut militer IL-76 Rusia yang membawa pasukan terjun payung Rusia di Vasylkiv dan di Bila Tserkva.
"Malam ini, mereka akan melancarkan serangan. Kita semua harus memahami apa yang menanti kita. Kita harus bertahan malam ini," kata Zelensky.
Sebaliknya Presiden Rusia Putin meminta militer Ukraina sendiri yang menggulingkan Zelensky, agar tak terjadi pertumlahan darah berkepanjangan.
Dia mengingatkan militer Ukraina agar tidak membiarkan anak, istri, hingga orangtua mereka menjadi perisai dalam konflik ini.
"Saya sekali lagi memohon kepada personel militer angkatan bersenjata Ukraina: jangan biarkan neo-Nazi dan nasionalis radikal Ukraina menggunakan anak-anak, istri, dan orangtua Anda sebagai perisai manusia," kata Vladimir Putin.
Oleh karena itu, Presiden Rusia tersebut mengimbau agar militer Ukraina segera mengambil alih kekuasaan dari tangan Volodymyr Zelenskiy.
"Ambil alih kekuasaan ke tangan Anda sendiri, akan lebih mudah bagi kita untuk mencapai kesepakatan," tutur Vladimir Putin, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, Sabtu, 26 Februari 2022.
Rusia mulai memerintahkan pasukannya untuk maju di Ukraina dari segala arah pada Sabtu (26/2/2022).
Moskwa mengatakan pihaknya telah menembakkan rudal jelajah ke sasaran militer Ukraina dan akan mengembangkan serangan "dari segala arah" setelah menuduh Ukraina "menolak" pembicaraan.