Ukraina telah melancarkan serangan balasan di wilayah selatan negara itu pada minggu ke-23 perang, dengan menyerang garnisun dan persediaan amunisi Rusia.
Serangan itu untuk melemahkan front lain dan memaksa Rusia membawa bala bantuan.
Ukraina juga mencetak kemenangan diplomatik, yakni dicabutnya blokade pelabuhan Laut Hitam oleh Rusia yang memungkinkan terjadinya ekspor biji-bijian dari Ukraina dengan nilai Rp148 triliun.
Ukraina kemungkinan kehilangan wilayah di front timurnya, termasuk posisi pertahanan utama di dekat Kota Donetsk setelah terjadi ledakan di kamp tawanan perang di Donetsk yang menewaskan sekitar 50 tentara Ukraina
Ukraina menyebut aksi peledakan tersebut sebagai kejahatan perang.
Baca Juga: Buntut Tewasnya Brigadir J, Kapolri : 25 Personel Polri Tidak Profesional Dalam Penanganan
Serangan Balasan di Selatan
Sebelum 2 Agustus 2022, Ukraina mengklaim telah membebaskan 46 pemukiman di Provinsi Kherson bagian selatan dan mengatakan jumlah tersebut telah meningkat selama seminggu terakhir.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, serangan balasan Kherson dengan sistem artileri roket HIMARS yang dioperasikan Ukraina, berhasil menghantam tiga jembatan pasokan yang dikendalikan Rusia di sungai Dnieper antara 20 dan 27 Juli 2022.
Pada 30 Juli 2022, Ukraina kembali menyerang militer Rusia.
Melansir Pikiran-rakyat.com, Komando selatan Ukraina mengatakan, telah merusak jembatan kereta api di atas Dnieper yang menyebabkan pergerakan barang menjadi tidak bisa dilakukan.
Serangan ini telah membahayakan kemampuan Rusia untuk memasok posisi depan di selatan, dan staf umum Ukraina telah melaporkan bahwa pasukan Rusia sedang mencoba untuk memperbaiki jembatan yang rusak.
Ukraina juga menyerang gudang-gudang yang menjadi sumber pasokan Rusia.
Komando selatan Ukraina mengatakan bahwa serangan presisi telah menghancurkan persediaan bahan bakar, pelumas, dan amunisi Rusia di distrik Berislav di timur laut kota Kherson, dan mengurangi secara drastis pasokan di Nova Kakhovka yang menjadi tempat pasukan Rusia menyimpan persediaan besar.
Lebih jauh ke timur di sepanjang sungai Dnieper pada hari yang sama, Kepala Distrik Nikopol Yevhen Yevtushenko mengatakan serangan Ukraina telah menghancurkan gudang amunisi Rusia di seberang sungai dari Nikopol.
Sergey Khlan, seorang penasihat administrasi Kherson, juga mengkonfirmasi bahwa roket HIMARS Ukraina berhasil menghancurkan sebuah kereta sepanjang 40 gerbong berisi peralatan di Brylivka, sekitar 50 km tenggara Kota Kherson.
Sekitar 80 prajurit Rusia diperkirakan tewas dan 200 terluka dalam serangan itu.
Pakar militer mengatakan taktik seperti itu yang membunuh tentara Rusia, menipiskan sumber dayanya, dan menghancurkan rute logistik konsisten dengan persiapan untuk serangan balasan.
Baca Juga: Begini Kronologi 3,4 Ton Beras Dikubur Pihak JNE, Hotman Paris : Beras Rusak Sudah Diganti
Pensiunan Mayor Jenderal Australia Mick Ryan menyebut ini sebagai strategi korosi.
“Dalam Pertempuran untuk Kyiv dan Kharkiv, Ukraina mampu melawan Rusia hingga terdiam karena mereka mampu menembus area belakang Rusia dan menghancurkan bagian dari dukungan logistik mereka,” kata Ryan seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Al Jazeera.
“Dengan melakukan hal itu, Ukraina memberi dampak signifikan pada moral Rusia. Perusakan ekspedisi Rusia bagian utara oleh Ukraina telah melukai secara fisik dan moral Rusia dari dalam dan memaksa pengusirannya dari Ukraina," katanya lagi.
“Rusia untuk sementara ini mengalahkan strategi Ukraina di front timur melalui hujan rudal dan tembakan artileri, tetapi pengenalan sistem artileri roket HIMARS buatan AS pada akhir Juni telah mengubah hal itu,” kata Ryan
Ukraina mengadopsi kembali taktik konvensional asimetris yang mereka gunakan dengan sukses di awal perang yang merupakan bagian integral dari strategi korosi mereka,” kata Ryan.
“Kemampuan untuk secara cepat menargetkan pos komando dan menggunakan HIMARS untuk menimbulkan kehancuran maksimum sangatlah penting,” sebutnya.
Pada 2 Agustus 2022, komando selatan Ukraina mengatakan telah menghancurkan gudang amunisi Rusia di Skadovsk, di pantai selatan wilayah Kherson, jauh di dalam bagian belakang Rusia.
Komando selatan Ukraina mengatakan pasukannya berhasil membunuh 32 tentara Rusia pada hari itu.***