Menpora Minta Federasi Panjat Tebing Segera Lakukan Regenerasi Atlet

KALTENGLIMA.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, mendorong Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) untuk segera melakukan regenerasi atlet. Hal ini disampaikannya saat menghadiri acara pelantikan pengurus FPTI periode 2023-2027 di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta.

"Komitmen kami terhadap pengembangan panjat tebing tidak perlu diragukan. Apa pun yang diperlukan FPTI untuk melakukan regenerasi atlet dan mempersiapkan mereka untuk bersaing di tingkat internasional, Kemenpora akan memberikan dukungan sepenuhnya," ujar Dito.

Panjat tebing diproyeksikan menjadi salah satu cabang olahraga unggulan Indonesia di Olimpiade Paris 2024 yang akan diselenggarakan pada Juli-Agustus 2024. Indonesia telah berhasil meloloskan dua atlet ke ajang multievent tersebut, yaitu Rahmad Adi Mulyono dan Desak Made Rita Kusuma Dewi. FPTI optimistis dapat menambah dua atlet lagi.

Baca Juga: Justin Hubner Masuk Tim Utama Wolverhampton, Pemain Pertama Indonesia di Premier League

Dito menekankan pentingnya persiapan yang matang dari FPTI menyongsong Olimpiade Paris 2024. Ia berharap cabang olahraga ini dapat meraih medali emas dan mencatatkan sejarah di ajang tersebut.

"Setelah itu, saya berharap pengurus pusat bersama pengurus provinsi dapat segera menggelar kejuaraan di tingkat daerah dan nasional untuk memastikan terjadinya regenerasi atlet," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum FPTI, Yenny Wahid, menyatakan bahwa FPTI akan menguatkan organisasi mereka agar lebih solid dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan prestasi atlet panjat tebing Indonesia.

Baca Juga: Aaron Ramsdale Siap Hengkang dari Arsenal, AC Milan Bertindak Cepat

"Banyak agenda nasional dan internasional yang masih harus diselesaikan oleh FPTI, termasuk mengirimkan wakil untuk berlaga di Olimpiade Paris 2024 mendatang. FPTI akan bekerja keras dan cepat untuk meraih tujuan tersebut," ujar Yenny.

Panjat tebing memiliki potensi untuk mencatat sejarah di Paris nanti dengan kemungkinan menjadi cabang olahraga di luar bulu tangkis yang mampu meraih medali emas untuk pertama kalinya dalam sejarah partisipasi Indonesia di Olimpiade.