KALTENGLIMA.COM - Pembuat ChatGPT, OpenAI mendapat suntikan dana baru sebesar 6,6 miliar atau sekitar Rp 101 triliun dari para investornya.
Dengan suntikan dana terbaru itu, valuasi OpenAI dapat menembus USD 157 miliar (sekitar Rp 2.412 triliun), dan menjadi salah satu perusahaan privat paling bernilai di dunia.
Suntikan dana terbaru itu berasal dari sejumlah perusahaan venture capital seperti Thrive Capital dan Khosla Ventures, dan juga penyokong terbesarnya, yaitu Microsoft, serta Nvidia.
Baca Juga: Ini Kata Menkominfo usai Beredar Rumor Rilis iPhone 16 Ditunda
Menariknya, pendanaan ini datang bersamaan dengan langkah restrukturisasi yang dilakukan oleh OpenAI. Termasuk pengunduran diri Mira Murati, yang telah sejak lama mengisi posisi chief technology officer di perusahaan tersebut.
Thrive Capital, yang menyuntikkan dana sekitar USD 1,2 miliar bernegosiasi untuk menyuntikkan dana tambahan sebesar USD 1 miliar pada 2025 mendatang dengan valuasi yang sama, syaratnya ialah OpenAI bisa mencapai target pemasukannya.
Dari sekian banyak perusahaan yang menyuntikkan dana ke OpenAI, terdapat satu nama yang absen, yakni Apple. Mereka sebelumnya sempat diisukan berencana menjadi investor OpenAI. Namun tampaknya rencana itu tak bisa terwujud.
Baca Juga: Dandim 1013/Muara Teweh Pimpin Ziarah Dalam Rangka Memperingati HUT TNI Ke-79
Sebagai informasi, OpenAI diperkirakan bisa menghasilkan pemasukan sebesar USD 3,6 miliar pada tahun ini. Dengan pemasukan sebesar itu, OpenAI masih tetap menanggung kerugian sebesar USD 5 miliar. Pemasukannya diprediksi dapat mencapai USD 11,6 miliar pada tahun 2025.
Valuasi OpenAI belakangan sedang melesat berkat popularitas ChatGPT yang menarik 250 juta pengguna aktif mingguan. Valuasi mereka meningkat dari USD 14 miliar pada 2021 menjadi USD 157 saat ini.