Data Ookla turut menunjukkan bahwa iPhone 17 memimpin pada median dan 90th percentile, menandakan desain arsitektur jaringan Apple lebih fokus pada performa nyata dibanding sekadar angka teoritis.
Meski Apple tidak merinci spesifikasi teknis chip N1, peningkatan performa diduga berasal dari sejumlah optimasi, termasuk penyetelan antena, manajemen interferensi, desain radio front-end, dan penjadwalan iOS. Minimnya informasi teknis ini membuat perbandingan langsung dengan chip Qualcomm atau MediaTek menjadi sulit.
Di masa mendatang, ketika ekosistem kanal 320 MHz semakin berkembang, perangkat Android dengan chip Qualcomm kelas atas kemungkinan akan meraih kecepatan puncak lebih tinggi. Namun dalam penggunaan sehari-hari saat ini, kondisi jaringan lebih menguntungkan Apple.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Siapkan Aturan Baru untuk Batasi Penggunaan Medsos Anak di Bawah Umur
Penelitian Ookla juga mengisyaratkan bahwa Apple tengah memperluas strategi pengembangan chip internalnya, dengan seri radio N diprediksi akan hadir pada Mac, iPad, Apple Vision Pro, hingga HomePod.
Selain itu, fragmentasi regulasi turut mempengaruhi hasil global. Negara-negara di Eropa dan Asia Timur tertinggal dalam adopsi 6 GHz karena proses sertifikasi lebih lambat, sementara kawasan Teluk bahkan lebih jauh di belakang.
Temuan ini menegaskan bahwa performa Wi-Fi dunia nyata lebih dipengaruhi kondisi router serta lingkungan jaringan daripada sekadar dukungan fitur Wi-Fi 7 secara teoritis.
Baca Juga: Basarnas Tingkatkan Upaya Evakuasi Warga akibat Ancaman Letusan Susulan Semeru
Baik pengguna iPhone maupun Android disarankan meningkatkan kualitas router ke Wi-Fi 6E atau Wi-Fi 7 untuk merasakan peningkatan kecepatan yang signifikan, apa pun perangkat yang digunakan.