KALTENGLIMA.COM - Basarnas meningkatkan upaya evakuasi warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi letusan susulan Gunung Semeru.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Edy Prakoso, menjelaskan bahwa personel tambahan telah dikerahkan dari Pos SAR Jember untuk memperkuat proses evakuasi, terutama bagi warga yang tinggal di zona rawan dan berada dalam jangkauan paparan material vulkanik.
Sejumlah warga juga telah melakukan evakuasi mandiri sebelum petugas tiba di lokasi. Pelaksanaan evakuasi dilakukan oleh personel Basarnas bersama tim gabungan dari BNPB, BPBD, serta aparat TNI dan Polri.
Baca Juga: Surat Edaran Tanggap Darurat Erupsi Semeru Resmi Diterbitkan Pemkab Lumajang
Mereka ditempatkan di berbagai titik untuk memastikan proses pemindahan berlangsung aman dan tertib, khususnya untuk kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, serta warga yang tinggal dekat aliran sungai yang hulunya berasal dari Gunung Semeru.
Menurut laporan Pusat Pengendalian Operasi BNPB, hingga malam ini sekitar 300 warga telah dipindahkan ke lokasi pengungsian yang disiapkan di Balai Desa Oro-oro Ombo, Balai Desa Penanggal, dan SD 2 Supiturang di Kecamatan Pronojiwo.
Selain fokus pada evakuasi, personel Basarnas juga bersiaga memantau aliran sungai yang terhubung dengan Semeru guna mengantisipasi potensi banjir lahar dingin apabila terjadi hujan, mengingat material vulkanik dapat terbawa hingga ke permukiman dan jalur utama ketika curah hujan tinggi.
Baca Juga: Operasi SAR Temukan Dua Jenazah Baru Korban Longsor di Majenang
Edy menegaskan bahwa pemantauan cuaca dan kondisi aliran sungai terus dilakukan untuk memastikan seluruh jalur evakuasi tetap aman.
Basarnas bersama kementerian, lembaga teknis, pemerintah daerah, dan relawan setempat terus mengikuti perkembangan situasi secara intensif.
Sementara itu, Badan Geologi Kementerian ESDM melaporkan bahwa Gunung Semeru mengalami letusan pada pukul 16.00 WIB dengan kolom erupsi setinggi sekitar 2.000 meter di atas puncak.
Baca Juga: Kejagung Resmi Serahkan Kasus Pengadaan Minyak Petral ke KPK
Awan panas terpantau meluncur sejauh tujuh kilometer dengan arah sebaran abu menuju utara dan barat laut. Aktivitas erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi sekitar 16 menit 40 detik.
Meskipun erupsi dinyatakan berakhir pada pukul 18.11 WIB, pemerintah dan Badan Geologi tetap menetapkan status Level IV atau Awas untuk mengantisipasi potensi aktivitas lanjutan.
Artikel Terkait
Mulai Pekan Depan, Komisi III DPR Bakal Bahas RUU Penyesuaian Pidana
Kejagung Resmi Serahkan Kasus Pengadaan Minyak Petral ke KPK
Polda Kaltara Ringkus Dua Penipu Modus Kelulusan Anggota Polri
Penjambretan ASN Humas Kemenimipas di Depan Hotel Grand Platinum