techno

Cegah Deforestasi Makin Parah, Ramai Netizen Ajak Patungan Beli Hutan

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:56 WIB
Deforestasi Indonesia Tembus 10,7 Juta Ha, Jadi Jawara Kedua Dunia. (X/@stobelilemonade)

 

KALTENGLIMA.COM - Ajakan patungan beli hutan tengah ramai dibahas. Netizen peduli lingkungan mencari cara kolektif untuk menjaga hutan Indonesia yang terus terancam alih fungsi. Ajakan itu muncul di tengah keprihatinan atas deforestasi yang semakin parah.

Banjir bandang di Sumatera yang terkait deforestasi menjadi peringatan keras dan sudah memicu kesadaran yang meluas tentang dampak kerusakan lingkungan akibat penggundulan hutan. Tak heran, dalam beberapa minggu terakhir media sosial diramaikan oleh ajakan patungan membeli hutan sebagai bentuk aksi nyata menyelamatkan hutan yang tersisa.

Fenomena ini menjadi viral sebab dianggap sebagai alternatif baru melindungi lingkungan, terutama saat kebijakan dan penegakan hukum dinilai sangat lemah mencegah kerusakan hutan. Tren ini bermula dari unggahan yang mempertanyakan betapa mudahnya hutan berubah menjadi lahan perkebunan atau tambang.

Baca Juga: Miris! Beras untuk Korban Banjir Tapanuli Utara Pecah Saat Dijatuhkan dari Heli

"Bikin nyesek dan stres baca berita bencana Sumatra. Mungkin 10-15th lagi generasi berikutnya ga bs lihat hutan dan berbagai satwa asli Indonesia karena udah punah. Bisa gak sih kita sbg WNI patungan beli hutan utk konservasi? Apa ada praktek seperti ini?," tanya seorang netizen di Thread.

Unggahan ini mendapat respons beragam, ada juga yang menginformasikan jika praktik semacam ini sebenarnya sudah lama ada. Lembaga nirlaba (NGO), masyarakat adat, hingga perseorangan ada yang sudah menjalankan ide ini.

"NGO ada yang beli hutan. Di Sumatera Barat ada Kalaweit. Lahan hutan mereka cukup luas untuk penangkaran siamang dan ungko. Ada juga hutan ibu Rosita di Bogor," kata pengguna Thread lain membalas postingan tersebut.

Baca Juga: Bantu Cari 553 Korban Bencana Sumatera yang Masih Hilang, Basarnas Kerahkan Anjing K9

"Ngeliat donasi untuk Sumatra di Kitabisa tembus 8M, rasanya pergerakan rakyat ini gak ada yang gak mungkin kalau kita jalan bareng. Optimis bgt kita bisa patungan bebasin lahan untuk konservasi hutan bareng-bareng," kata yang lain.

Ide patungan ini muncul dari rasa frustrasi masyarakat melihat luas hutan Indonesia yang semakin menyusut drastis. Bagi banyak netizen, membeli lahan berhutan dan menjaganya agar tak dialihfungsikan adalah bentuk perlawanan terhadap deforestasi.

Selain itu, banyak yang melihat ide ini sebagai bentuk protes simbolik terhadap kerusakan lingkungan dan respons spontan atas minimnya kebijakan perlindungan hutan yang dianggap tidak efektif.

Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Gary Iskak Pernah Bahas Umur ke Sahabat

Walaupun mungkin implementasinya tidak sederhana dan akan panjang, fenomena ini menunjukkan tingginya kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat, dan publik semakin aktif mencari solusi mengurangi kerusakan hutan Indonesia.

Tags

Terkini

PayPal Ajukan Izin Dirikan Bank di Amerika Serikat

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:42 WIB

FIFAe World Cup 2025 Hari Ini: Indonesia Vs Jepang

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:44 WIB

Sudah Bisa Cek! Begini Cara Cek Youtube Wrapped 2025

Minggu, 7 Desember 2025 | 19:56 WIB

Harga RAM Melonjak, AMD Bakal Naikkan Harga Kartu Grafis

Selasa, 25 November 2025 | 13:03 WIB

Digoyang Google dan Anthropic, ChatGPT Mulai Goyah

Jumat, 21 November 2025 | 13:40 WIB