palangkaraya

7 Gebrakan Gubernur Majukan Pendidikan di Kalimantan Tengah

Rabu, 20 Agustus 2025 | 11:19 WIB
Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran bersama anak-anak SMA (Pemprov Kalimantan Tengah)

Materinya mencakup teknik mengajar yang menarik, menjaga kesehatan mental siswa, memahami rapor pendidikan, hingga pelatihan khusus bagi guru SKH dalam menghadapi siswa berkebutuhan khusus.

Pelatihan dilakukan melalui LMS sehingga guru bisa belajar kapan saja dan mengulang materi tanpa batas.

Baca Juga: DPRD Ajak Mengisi Kemerdekaan dengan Pembangunan Nyata

6. Rapor Pendidikan Naik Kategori

Rapor Pendidikan 2025 yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat peningkatan pada Provinsi Kalteng. Sebelumnya, Kalteng berada di kategori 'rintangan tuntas muda' ke "tuntas pertama" dengan skor 71,35.

Peningkatan signifikan terjadi di kemampuan literasi dan numerasi di semua jenjang, bahkan sekolah khusus mencatat lonjakan literasi dari 35,47 ke 70 dan numerasi dari 58,6 ke 85. Kepuasan dunia kerja terhadap lulusan SMK juga naik dari 68,37 ke 75,89, sementara angka partisipasi sekolah meningkat 3,03%.

Baca Juga: DPRD Murung Raya Terima Rancangan KUPA dan PPAS Begini Penjelasan Ketua Dewan

7. Kelas Digital Huma Betang

Program yang terakhir yang digagas adalah Kelas Digital Huma Betang. Program ini membangun ekosistem digital terpadu yang menghubungkan guru, siswa, dan sekolah dalam satu platform pembelajaran modern.

Dijelaskan Reza, sistem ini akan menghadirkan dua pola pembelajaran, yakni sinkronus (tatap muka daring, seperti video conference) dan asinkronus (fleksibel dan dapat diakses kapan saja).

"Ini menjadi langkah awal menyatukan pendidikan Kalteng dalam satu sistem digital yang efisien," kata Reza.

Baca Juga: Pemkab Murung Raya Serahkan Rancangan Perubahan KUA dan P-PPAS

Program ini merupakan bagian dari roadmap digitalisasi pendidikan Kalteng yang menargetkan seluruh SMA/SMK di bawah Pemprov terintegrasi ke sistem digital pada 2026-2027. Uji coba (piloting) telah dimulai di beberapa sekolah sejak tahun ini.

"Lewat platform ini, guru bisa memantau perkembangan siswa lebih mudah, siswa bisa belajar tanpa batas ruang dan waktu. Ini adalah jawaban bagi tantangan pendidikan di wilayah terpencil," lanjutnya.

Baca Juga: Wakil Ketua I DPRD Barut Benny Siswanto Hadiri Pembukaan Batara Expo 2025

Transformasi ini juga memperkuat program 'Pak Agustiar Mengajar' yang menggabungkan konsep pembelajaran jarak jauh dengan sentuhan langsung pemimpin daerah.

"Digitalisasi bukan sekadar tren, tapi kebutuhan untuk mencetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045," pungkasnya.

Halaman:

Tags

Terkini