Kaltenglima.com - Kepolisian Resort (Polres) Kotawaringin Timur (Kotim) telah melakukan langkah pengendalian sosial bagi para transfortir Curde Palm Oil (CPO) baik secara Preventif maupun Refresif.
Tindakan para sopir transfotir CPO yang tidak mengedepankan safety dalampengangkutan produk kelapa sawit menimbulkan dampak buruk bagi pengguna jalan.
Bahkan, sejumlah kasus kecelakaan lalulintas (lakalantas) yang bersinggungan dengan pengangkutan CPO ini, sampai menimbulkan korban nyawa.
Baca Juga: Sebelum 2023 Bupati Kotim Upayakan Tenaga Kontrak Terakomodir Sesuai Ketentuan
Kapolres Kotim AKBP Sarpani, SIK. MM., mengungkapkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke perusahaan perkebunan besar sawit (PBS) beserta mitra kerja tranfortirnya. Bahkan langkah yang diambil dengan menjatuhkan sanksi tilang sesuai peraturan.
"Salah satu keluhan masyarakat, itu juga menjadi temuan kita dengan aktivitas transfotir CPO. Dimana ada sebagian driver truk CPO tidak memperhatikan keselamatan di jalan," kata Sarpani, usai memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-76 di Sampit, Selasa (5/7/2022).
Sejumlah kasus yang terjadi karena singgungan dengan truk tangki CPOyang menguasai kepadatan jalan dan tumpahan CPO yang sering kali membuat tergelincir pengguna jalan lain.
Baca Juga: Gedung DPRD Kotim Digeruduk Ratusan Tenaga Kontrak Gelar Aksi Demonstrasi
"Sebagian driver CPO ini tidak melengkapi keamanan pengangkutannya dengan tidak menutup tangki dengan betul atau lalai dalam menutup tangki sehingga banyak minyak tercecer dan itu bisa mengakibatkan kecelakaan atau membahayakan orang lain," cetus Sarpani.
Seperti dilansir dari akun instagram Sampitvgram, baru-baru ini telah terjadi kecelakaan lalulintas dalam satu hari terjadi dua kali. Dimana lokasi terjadinya kecekaan semuanya jalur pengankutan truk-truk tangki CPO.
Kecelakaan yang terjadi pada hari Rabu, 29 Juni 2022 itu, pertama terjadi siang hari di Jalan Jenderal Sudirman Km 3 sekitar Islamic Center. Kecelakaan kedua terjadi pada malam hari di Jalan Pelita Barat, dan keduanya menimbulkan korban nyawa. (***)