Bangkit Dari Terpuruk Akibat Pandemi UMKM Kotim Didampingi Perizinannya Untuk Mampu Ekspor Produk

photo author
- Kamis, 3 Maret 2022 | 15:18 WIB
Anggota API UMKM saat mengikuti salah satu bazar yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, melalui Dinas terkait (Tim kalteng Lima 11)
Anggota API UMKM saat mengikuti salah satu bazar yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, melalui Dinas terkait (Tim kalteng Lima 11)

Kaltenglima.com - Dampak Pandemi Corona Virus Disease (Covid) -19 cukup membuat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terpuruk, demikian pula yang dirasakan penggiat UMKM di Kabupaten Kotawaringin Timur(Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng).

Upaya untuk kembali menggerakkan industri UMKM di Kotim ini dilakukan oleh Aliansi Penggerak Industri (API) UMKM Kotim berupa pendampingan proses perizinan, sebagai salah satu syarat administrasi peredaran produk industri.

Ketua API UMKM Kotim Nur Firmansyah, mengatakan, UMKM di Kotim pada dasarnya sudah banyak yang mandiri dan mampu memanfaatkan fasilitas perbankan untuk menunjang produksi yang mereka lakukan.

"Sementara untuk pemasaran di era digital ini mereka sudah mampu melakukan pemasaran dengan memanfaatkan media sosial," kata Firmansyah, dalam wawancaranya dengan kaltenglima.com, Kamis (3/3/2022).

Keterpurukan di masa Pandemi itulah menurut Firmansyah, yang menuntut pelaku UMKM merambah ke pasar online, karena pasar offline terbentur aturan sosial distancing sehingga jual beli secara langsung sulit dilakukan.

Pendampingan kepada pelaku usaha kecil yang dilakukan API UMKM Kotim adalah membantu pelengkapan administrasi perizinan, melalui sistem Online Single Submission (OSS) yang dilakukan secara online, hingga pelaku UMKM memperoleh izin industri kecilnya, dan dibantu jaringan ke provinsi sehingga dapat dibantu untuk ekspor.

" Langkah pertama API UMKM Kotim melalukan inventarisir terhadap pelaku usaha UMKM di Kotim. Pelaku usaha didata untuk dibuat databasenya," katanya.

“Ini kita lakukan secara bertahap, mengingat API UMKM Kotim menghimpun ratusan pelaku UMKM. Untuk itu kita berharap dengan adanya inventarisir data nanti, kita mengetahui kendala dan potensi apa yang ada pada pelaku usaha tersebut. Serta untuk dapat menggali potensi serta pembinaan secara berkala pada pelaku usaha,” imbuhnya.

Dapat diketahui, API UMKM organisasi profesional UMKM yang eksis mulai tahun 2017 hingga saat ini. Organisasi lokal ini beranggotakan sekitar 500 orang anggota yang berhimpun.

Firmansyah mengungkapkan, pihaknya memiliki target khusus saat pandemi ini adalah memaksimalkan pasar online untuk tempat berjualan para anggota.

“Ikhtiar kami sebagai pengurus membuat akun resmi eccomerce nasional yang sudah terpercaya dan memasukan produk-produk anggota kedalam toko online Nasional tersebut,” tegasnya.

Akunun resmi eccomerce nasional yang dimaksud diberi nama Mentaya Store. Penamaan tersebut melambangkan daerah Kotim yang sering disebut dengan Kota Mentaya. Bahkan tidak hanya nama akunnya saja yang menggambarkan khas daerah, namun produk-produk olahan yang dijualpun turut menggambarkan khas daerah seperti salah satunya jam dinding yang terbuat dari kayu berbentuk ikan jelawat.

Menurut Firman, dari 500 anggota yang berhimpun dalam Api UMKM Kotim ini ada sekitar 200 produk yang mereka hasilkan. Namun baru sekitar 10 persen yang sudah terupload di situs belanja online nasional.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Rekomendasi

Terkini

X