Kaltenglima.com - Warga Kota Palangkaraya antusias datangi operasi pasar yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Palangkaraya untuk mendapatkan Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang lebih murah dari harga pasaran.
Semua jenis berat tabung gas LPG, baik itu 3 kg, 5,5 ataupun 12 kg dijual dengan harga lebih murah.
Diketahui, gas elpiji 3 kg dijual dengan harga Rp 22 ribu, kemudian nonsubsidi ukuran 5,5 kg seharga Rp 95 ribu, dan LPG ukuran 12 kg dijual Rp 200 ribu.
jika dibanding harga eceran harga itu lebih murah yakni tabung 3 kg mencapai Rp 33 ribu, 5,5 kg sebesar Rp 100 ribu, dan 12 kg lebih dari Rp 200 ribu.
Dalam kesempatan operasi pasar itu, Senin (11/4/2022) Camat Pahandut Berlianto mengatakan, operasi pasar di Pahandut dilakukan di tiga lokasi, yakni Kelurahan Langkai, Pahandut, dan Pahandut Seberang.
"Jumlah gas elpiji yang disediakan sebanyak 1.680 tabung untuk tabung 3 kg. Untuk tabung ukuran lain bisa diperoleh sebanyak-banyaknya," kata Berlianto.
Disebutkannya pula, operasi pasar tersebut dilaksanakan pada 9 – 26 April, sejumlah kelurahan. Sebelas lokasi yang menjadi sasaran tersebar di lima kecamatan, dengan lokasi terpusat di Balai Basara.
Sejumlah kelurahan yang telah dijadwalkan antara lain, Kelurahan Langkai pada Sabtu (9/4); Kelurahan Palangka Sabtu (9/4); Pahandut Seberang Senin (11/4); Sabaru Selasa (12/4); Tangkiling Rabu (13/4); Pager Kamis (14/4); Pahandut Sabtu (16/4); Menteng Sabtu (16/4); Bukit Tunggal Jumat (22/4); Kalampangan Sabtu (23/4); Habaring Hurung Senin (25/4); dan Kelurahan Petuk Barunai pada Selasa (26/4).
Di Kelurahan Langkai, warga antre untuk mendapatkan isi ulang gas elpiji. Meski demikian, tidak terjadi penumpukan atau saling mendahului lantaran kesigapan petugas kelurahan yang mengatur. Kegiatan tersebut juga dijaga ketat aparat dari kepolisian dan TNI.
”Ini langkah Pemko Palangkaraya untuk membantu masyarakat. Untuk 3 kg dijual Rp 22 ribu. Di luar sana, harga tabung 3 kg mencapai 33 ribu atau selisihnya sampai Rp 10 ribu,” kata Berlianto didampingi Lurah Langkai, Sri.
Disampaikannya juga, operasi pasar tersebut diperuntukkan bagi warga yang memang memerlukan elpiji dengan harga pangkalan, sehingga diharapkan lebih meningkatkan daya beli masyarakat.
"Masyarakat sangat membutuhkan sekali. Apalagi dalam kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir dan situasi Ramadan yang diiringi dengan kenaikan harga berbagai bahan kebutuhan pokok," kata Berlianto.
Dikatakannya pula, kegiatan ini untuk menekan harga dan jangan sampai warga semakin sulit seperti kejadian minyak goreng.
"Nanti juga akan ada operasi pasar minyak goreng dengan usulan sekitar Rp 200 ribu per liter. Semua untuk masyarakat dan komitmen pemerintah selalu hadir di tengah-tengah masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan DPKUKMP Hadriansyah menambahkan, kegiatan operasi pasar murah gas elpiji tersebut dilakukan guna menyikapi tren tingginya permintaan kebutuhan bahan pokok saat Ramadan.