Joko Anwar Harap Film Pengepungan di Bukit Duri Jadi Pemicu Diskusi Soal Kondisi Sosial di Indonesia

photo author
- Senin, 14 April 2025 | 10:11 WIB
Joko Anwar hadirkan film Pengepungan di Bukit Duri yang menggandeng langsung studio Hollywood dengan sinopsis yang dapat dibaca sebelum penayangan nanti. (Foto: Instagram/@jokoanwar)
Joko Anwar hadirkan film Pengepungan di Bukit Duri yang menggandeng langsung studio Hollywood dengan sinopsis yang dapat dibaca sebelum penayangan nanti. (Foto: Instagram/@jokoanwar)

KALTENGLIMA.COM - Sutradara Joko Anwar berharap film terbarunya, Pengepungan di Bukit Duri, dapat menjadi pemicu percakapan dan diskusi publik tentang kondisi sosial di Indonesia.

"Maaf kalau saya bilang filmnya tidak menghibur, tapi gampang untuk diikuti. Sehingga apa yang coba kita sampaikan, memantik percakapan tadi bisa sampai ke banyak orang," ujar Joko Anwar, dikutip dari Antara, Minggu, 13 April.

Joko menekankan bahwa film ini tidak hanya menampilkan aksi menegangkan, tapi juga mengajak penonton untuk merenung dan menghadapi kenyataan sosial yang kerap dihindari.

Baca Juga: Bandara Soetta Nyatakan Kesiapan Penerbangan Haji Tahun 2025

Ia menyampaikan bahwa latar film merupakan gambaran masa depan Indonesia dalam dua tahun ke depan, yang sebenarnya tidak sepenuhnya fiksi.

“Kalau kita tidak berubah, kalau kita terus menghindari percakapan penting, maka kita sedang menuju ke sana. Kita sering menghindari hal-hal sulit, seperti trauma, kekerasan, ketimpangan sosial. Tapi luka itu tidak akan hilang hanya dengan dilupakan,” katanya.

Film ini, menurut Joko, hadir bukan untuk menggurui, melainkan menjadi cermin atas berbagai persoalan seperti ketimpangan pendidikan, kekerasan yang meresap ke berbagai lapisan, serta intoleransi yang masih menjadi problem utama di tengah masyarakat yang sangat beragam.

Baca Juga: Tak Sengaja Repost Konten Dewasa di Instagram, Nam Yoon Su Meminta Maaf

Ia menilai masyarakat Indonesia cenderung menyangkal persoalan serius yang ada.

“Kita menganggap diri kita religious, tapi korupsi merajalela. Kita merasa ramah, tapi tidak ramah terhadap perbedaan. Kita menciptakan citra tentang diri kita untuk menutupi realita. Ini yang perlu dibongkar, dan film ini mencoba menyentil itu,” lanjutnya.

Joko mengajak penonton untuk tidak hanya menonton film sebagai hiburan, tetapi juga sebagai ajakan masuk ke ruang refleksi bersama tentang arah bangsa dan masa depan generasi mendatang.

Baca Juga: Nama Penyanyi Solo Woodz Disebut-sebut Pernah Punya Hubungan Spesial dengan Kim Sae Ron

Ia menegaskan, Pengepungan di Bukit Duri dirancang sedemikian rupa untuk menyampaikan kenyataan sosial dengan cara yang terukur namun tetap menggugah.

"Film ini kita tampilkan sedemikian rupa, sangat terukur, tapi kita tampilkan sedemikian rupa supaya menampilkan kenyataan yang ada di dalam masyarakat," tutupnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dedy Hermawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Gracia Lulus, Freya Jadi Kapten Baru JKT48

Minggu, 21 Desember 2025 | 12:23 WIB
X