Demi Kehadiran Sahabat, Ada Cerita Unik di Balik Pernikahan Boiyen dan Rully Anggi Akbar

KALTENGLIMA.COM - Ada cerita unik di balik penentuan tanggal pernikahan komedian Boiyen dan sang suami, Rully Anggi Akbar atau Ezel.

Pasangan ini terpaksa mengubah total rencana hari bahagia mereka, mulai dari tanggal, waktu, hingga lokasi acara.

Semua itu dilakukan demi memastikan dua sahabat dekat Boiyen, yakni Vincent Rompies dan Desta Mahendra, dapat hadir di momen istimewa tersebut.

Baca Juga: Belanja Tembakau Sintetis di Media Sosial, Belasan Siswa SMP Terjaring Polisi

Awalnya, Boiyen dan Ezel berencana menikah pada 1 November 2025. Namun, rencana tersebut harus dibatalkan setelah Vincent dan Desta memberi tahu bahwa mereka tidak bisa hadir karena sudah memiliki agenda liburan ke Selandia Baru bersama klub motor The Prediksi.

Keinginan agar sahabat-sahabat terdekat dapat menyaksikan langsung pernikahan membuat Boiyen mempertimbangkan ulang tanggal tersebut.

Dalam keterangannya seusai resepsi di ICE BSD Tangerang, Boiyen bercerita bahwa Vincent sempat bercanda sekaligus mengingatkan bahwa jika pernikahan tetap digelar pada 1 November, mereka tidak akan datang.

Baca Juga: Berperan Sebagai Dono Warkop, Penampilan Desta Bikin Pangling!

Hal itu membuat Boiyen dan suaminya berpikir ulang dan mencari tanggal yang memungkinkan kehadiran semua pihak penting.

Percakapan santai namun berpengaruh itu akhirnya memicu perubahan besar dalam rencana pernikahan mereka.

Tak hanya Vincent, Desta juga memberikan masukan agar tanggal pernikahan dipindahkan ke 15 November 2025 dengan syarat acara digelar pada siang hari karena malam harinya ia harus menghadiri agenda Vindes Sport.

Baca Juga: Perang Semakin Menggila, 30 Juta Warga Sudan Perlukan Bantuan

Permintaan tersebut membuat Boiyen harus mengubah seluruh susunan acara, mulai dari pemesanan gedung hingga penyesuaian jadwal prosesi. Beruntung, semua perubahan itu dapat dilakukan tanpa hambatan.

Selain tanggal yang penuh cerita, mahar pernikahan Boiyen dan Ezel pun tak kalah berarti.

Sang suami memberikan mahar berupa 15 gram emas dan uang tunai Rp110 juta, yang dipilih berdasarkan makna khusus agar mudah diingat.