KALTENGLIMA.COM - Tahun Baru Imlek adalah perayaan yang penuh makna bagi masyarakat Tionghoa.
Selain momen berkumpul dengan keluarga, perayaan ini juga sarat dengan tradisi dan kepercayaan.
Baca Juga: Pagi Ini Banjir Terjadi Disejumlah Titik Ruas Jalan Jakarta
Salah satu yang menarik perhatian adalah adanya sejumlah larangan yang dipercaya dapat membawa sial jika dilanggar.
Mitos atau Fakta?
Baca Juga: Banjir Rendam 3 RT di Bidara Cina Jaktim, Ketinggian Air Capai 70 Cm
Banyak yang bertanya-tanya, apakah larangan-larangan ini benar-benar membawa dampak buruk jika dilanggar? Jawabannya relatif.
Sebagian besar larangan ini lebih bersifat simbolis dan mengandung makna filosofis yang mendalam. Misalnya, larangan menyapu di hari pertama Imlek mengandung makna menjaga keberuntungan agar tidak "tersapu".
Baca Juga: Resmi Tayang Hari Ini, Intip Sinopsis Film Perayaan Mati Rasa
Namun, terlepas dari aspek mitosnya, mengikuti tradisi ini dapat memperkuat ikatan keluarga dan memperkaya pengalaman perayaan Imlek. Berikut adalah 9 larangan yang umum ditemui:
- Menyapu atau Membersihkan Rumah: Dipercaya akan "menyapu" keberuntungan yang baru datang.
- Memotong Rambut: Simbol pembuangan rezeki atau keberuntungan.
- Menggunakan Kata-Kata Kasar atau Negatif: Diyakini akan mengundang energi negatif.
- Membayar atau Membuat Utang: Dianggap akan membawa kesulitan finansial sepanjang tahun.
- Mengenakan Pakaian Berwarna Hitam atau Putih: Kedua warna ini sering dikaitkan dengan duka cita atau kesialan.
- Memecahkan Benda: Simbol ketidakberuntungan dan pertanda buruk.
- Menagih Utang: Dipercaya akan merusak hubungan baik dan mengganggu arus rezeki.
- Menggunakan Benda Tajam: Seperti pisau atau gunting, dianggap akan "memotong" rezeki.
- Makan Bubur: Bubur sering dikaitkan dengan kemiskinan atau kehidupan yang sulit.