“Mereka tidak pernah ada di lokasi. Kelompok ini tidak pernah ada di lokasi. Kami yang ada di lokasi sampai proses otopsi di RSCM. Jadi kami tahu persis siapa yang hadir,” kata Igun.
“Rekan-rekan pengemudi ojol se-Indonesia mempertanyakan mereka mewakili siapa. Mereka bukan asosiasi, tidak mewakili ojol. Ini kecerobohan Setwapres,” ujarnya.
Baca Juga: Pembangunan Median Jalan untuk Tertibkan Arus Lalu Lintas
Sementara itu, klarifikasi ini tidak menghentikan perdebatan publik.
Sebagian menilai kehadiran pengemudi dengan sepatu branded hingga jaket kinclong tetap menciptakan kesan pencitraan. Sementara Garda Indonesia menegaskan pertemuan itu tidak mewakili suara pengemudi yang selama ini turun ke jalan, termasuk saat tragedi Affan Kurniawan.
***