KALTENGLIMA.COM - Gubernur Bank Sentral dan Ketua Mahkamah Agung Bangladesh mundur dari jabatan mereka setelah terjadi demonstrasi mahasiswa yang penuh kekerasan, yang menyebabkan pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina jatuh dan menargetkan pejabat lain untuk dicopot.
Ketua Mahkamah Agung, Obaidul Hassan, menyampaikan pengunduran dirinya melalui penasihat Kementerian Hukum Bangladesh, Asif Nazrul, dalam sebuah video di Facebook.
Dalam video tersebut, Nazrul juga meminta para demonstran untuk tetap menjaga kedamaian dan tidak merusak properti publik.
Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar Lowongan Calon Pegawai Muda BI
Gubernur Bank Bangladesh, Abdur Rouf Talukder, juga mengajukan pengunduran diri, namun pengunduran dirinya belum diterima karena pentingnya posisi tersebut, seperti yang disampaikan oleh penasihat Kementerian Keuangan, Salehuddin Ahmed.
Sebelumnya, empat wakil gubernur dipaksa mundur setelah ratusan pejabat bank melakukan protes terhadap korupsi yang dilakukan oleh pejabat tinggi.
Selain itu, Wakil Rektor Universitas Dhaka, ASM Maksud Kamal, juga mengundurkan diri, menurut pernyataan dari universitas tersebut.
Baca Juga: Kriteria Pengguna BBM Subsidi Diperketat, Fortuner Apa Kabar?
Dalam aksi protes tersebut, mahasiswa memperingatkan para pejabat pemerintahan Sheikh Hasina untuk mundur atau menghadapi "konsekuensi mengerikan".
Demonstrasi ini bermula di kampus-kampus, khususnya Universitas Dhaka, dan semakin memanas sejak Juli, awalnya menentang kuota pekerjaan di pemerintahan sebelum berubah menjadi gerakan untuk menggulingkan Hasina.
Sheikh Hasina sendiri telah meninggalkan Bangladesh menuju New Delhi sejak Senin lalu akibat meningkatnya intensitas demonstrasi, yang telah menewaskan sekitar 300 orang, sebagian besar dari kalangan mahasiswa. Setelah 15 tahun berkuasa, Hasina akhirnya mengakhiri masa jabatannya.
Baca Juga: Daftar Negara Paling Industri di Asia, Indonesia Ada?
Sejak kepergiannya, Bangladesh telah melakukan sejumlah perubahan penting, termasuk penunjukan kepala polisi baru serta perombakan pejabat keamanan lainnya, seperti kepala badan intelijen teknis dan perubahan pada pejabat senior militer.