KALTENGLIMA.COM - Beberapa negara di Asia mengandalkan sektor manufaktur untuk menggerakkan perekonomian mereka, dengan kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja yang dominan dibandingkan sektor lainnya.
Beberapa negara ini telah berkembang menjadi ekonomi maju, meskipun Indonesia belum termasuk di antaranya. Berikut adalah empat negara dengan sektor manufaktur industri paling maju di Asia:
1. China
China menduduki peringkat pertama dalam output manufaktur dengan 32% tenaga kerjanya bekerja di sektor industri pada tahun 2022. Nilai output manufaktur China pada tahun 2023 mencapai $4,658,781, menjadikannya yang tertinggi di dunia.
Baca Juga: Ini Dia Tempat Wisata di Dubai yang Sering Dikunjungi Turis Indonesia
Negara ini telah menempatkan manufaktur sebagai prioritas utama dalam perekonomian dengan alokasi dana besar dari pemerintah pusat untuk pembangunan industri berkualitas tinggi. Pada tahun 2024, sektor industri China mengalami pemulihan signifikan dengan peningkatan produksi sebesar 7% pada awal tahun, meskipun ada tantangan di sektor properti.
2. Jepang
Jepang dikenal dengan transformasinya dari masyarakat feodal menjadi kekuatan industri global, dengan ekonomi yang kuat didorong oleh ekspor utama seperti mobil dan elektronik. Kawasan industri Chukyo, khususnya di sekitar Nagoya, menjadi pusat utama produksi otomotif, yang menjadi tulang punggung perekonomian Jepang.
3. India
India menempati peringkat ketiga dalam output manufaktur dan terus mengembangkan sektor ini dengan membangun kota-kota industri baru. Saat ini, terdapat 12 kota industri yang sedang dikembangkan, di samping delapan kota yang sudah ada, untuk memperkuat kemampuan manufaktur. Proyek utama seperti Dholera dan Krishnapatnam bertujuan menciptakan infrastruktur yang menarik bagi investasi, menyederhanakan proses, dan meningkatkan lapangan kerja.
Baca Juga: Ke Bandung Bisa Langsung dari Stasiun Cikarang, Segini Harga Tiketnya!
4. Korea Selatan
Korea Selatan telah mencapai kemajuan pesat dalam industrialisasi, dengan sektor manufaktur yang menunjukkan pertumbuhan tercepat dalam dua tahun terakhir. Pada Mei 2024, Indeks Manajer Pembelian (PMI) Korea Selatan meningkat menjadi 51,6 dari 49,4 pada bulan April, mencerminkan ekspansi yang signifikan di sektor ini.
Artikel Terkait
Korean Air Tak Lagi Sajikan Mi Instan dari Daftar Camilan Gratis Penumpang Kelas Ekonomi, Lho Kenapa?
Hamas Tunjuk Yanya Sinwar sebagai Pemimpin Baru, Ini Respon Amerika Serikat
Dolar AS Turun dari Rp 16.000!