internasional

Harga Tas Mewah Ikut Terdampak Kebijakan Tarif Impor Trump

Rabu, 9 April 2025 | 16:46 WIB
Ilustrasi tas Chanel Classic Plaf (Instagram @kathrin_e)

KALTENGLIMA.COM - Kebijakan tarif impor sebesar 20% yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, terhadap barang dari Uni Eropa diperkirakan akan berdampak langsung pada harga tas mewah di pasar Amerika Serikat.

Merek-merek besar seperti Hermès, Chanel, Gucci, Fendi, dan Dior hampir pasti akan menyesuaikan harga jual mereka demi menutup beban tarif tersebut.

Barang-barang seperti tas buatan Prancis dan Italia akan terkena tarif ini, yang menurut Randall Holcombe, profesor ekonomi dari Florida State University, hampir seluruhnya akan dibebankan kepada konsumen.

Baca Juga: Lucky Hakim Siap Terima Sanksi Jika Gunakan Fasilitas Negara saat Liburan ke Jepang

Ia menyebutkan bahwa konsumen barang mewah cenderung tidak terlalu sensitif terhadap kenaikan harga, sehingga penjual memiliki ruang untuk menaikkan harga tanpa mengorbankan permintaan secara signifikan.

Beberapa perkiraan kenaikan harga tas akibat tarif impor ini antara lain:

- Chanel flap bag bisa naik dari 10,4 ribu dolar AS (Rp175 juta) menjadi 12,4 ribu dolar AS (Rp211 juta)
- Hermès Birkin bisa naik dari 12 ribu dolar AS (Rp202 juta) menjadi 14,4 ribu dolar AS (Rp243 juta)
- Fendi Baguette denim dari 3.490 dolar AS (Rp59 juta) menjadi 4.188 dolar AS (Rp70 juta)
- Gucci Jackie medium dari 4.800 dolar AS (Rp81 juta) menjadi 5.760 dolar AS (Rp97 juta)
- Dior Saddle medium dari 4.400 dolar AS (Rp74 juta) menjadi 5.280 dolar AS (Rp89 juta)
- Lady Dior medium dari 6.500 dolar AS (Rp109 juta) menjadi 7.800 dolar AS (Rp131 juta)

Baca Juga: Kadisdukcapil Sebut Pendatang Tinggal di Jakarta Lebih dari Satu Tahun Wajib Pindah KTP

Perusahaan dengan ketergantungan tinggi terhadap pasar AS seperti LVMH dan Kering mungkin terkena imbas lebih besar.

Namun, menurut Holcombe, dampaknya tetap tergolong kecil karena pembeli barang mewah tidak mudah terpengaruh oleh perubahan harga.

Yang lebih mengkhawatirkan adalah kemungkinan Uni Eropa membalas dengan kebijakan tarif serupa atau pembatasan terhadap produk AS.

Baca Juga: Kematian Mahasiswa UKI Masih Misterius Meski Sudah Periksa 44 Saksi

Jika konsumen luar negeri mulai memboikot barang buatan Amerika sebagai bentuk protes, dampak terhadap perusahaan AS bisa menjadi lebih signifikan, meskipun sektor barang mewah sendiri diperkirakan tetap stabil.

Tags

Terkini