internasional

Vladimir Putin Mantan Agen KGB, Mengembalikan Hegemoni Rusia sebagai Negara Super Power

Jumat, 25 Februari 2022 | 16:43 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin

kaltenglima.com - Nama Vladimir Vladimirovich Putin sedang terus melambung tinggi sebulan terakhir ini. Jauh di atas Presiden AS Joe Biden maupun pemimpin Tiongkok XI Jinping. Putin bergerak dalam koridor mengembalikan hegemoni Rusia sebagai super power dunia, setelah keruntuhan komunis Uni Soviet.

Berbicara tentang Putin tak pernah lepas dari perkembangan Rusia kontemporer. Putin, yang lahir pada 7 Oktober 1952, menjabat sebagai presiden dan perdana menteri paling lama. Agaknya tidak berlebihan jika mengatakan bahwa sejarah Putin adalah sebagian sejarah Rusia itu sendiri.

Putin merupakan mahasiswa hukum dari Leningrad State University lulusan tahun 1975. Salah satu gurunya adalah Anatoly Sobchak yang merupakan politisi reformasi di periode perestroika. Putin lalu melangkahkan karier pertamanya sebagai perwira intelijen asing untuk KGB. Putin bergabung sebagai KGB selama 15 tahun, termasuk 6 tahunnya dihabiskan di Dresden, Jerman Timur.

Pada tahun 1990 dia pensiun dari KGB dengan pangkat Letnan Kolonel. Setelah itu, dia menjadi menjadi rektor di Leningrad State University. Putin sempat menjadi penasihat Wali Kota St. Petersburg, Sobchak.

Dia dikenal memiliki kemampuan memadai dan cekatan untuk menyelesaikan suatu masalah. Putin lalu diangkat menjadi wakil walikota pada tahun 1994. Dua tahun kemudian Putin pindah ke Moskow dan bergabung dengan staf kepresiden sebagai wakil Pavel Borodin, kepala administrator Kremlin.

Pada Juli 1998, karier Putin naik lagi dan diangkat sebagai direktur FSB atas mandat dari Presiden Boris Yeltsin.

Mengutip situs Biography, Presiden Yeltsin memutuskan untuk mengganti perdana menterinya di tahun 1999. Ternyata, Putin diminta untuk menggantikannya. Pada Desember 1999, Yeltsin mengundurkan diri dan menunjuk Putin sebagai pejabat presiden sampai datangnya pemilihan umum resmi.

Putin lalu mengikuti pemilu dan memenangkan jabatan Presiden Rusia dengan kemenangan 53 persen suara. Presiden Putin memerintah pertama kali pada 2000-2008.

Dia kemudian kembali menjadi perdana menteri pada 2008-2012, serta kembali sebagai presiden tahun 2012 hingga sekarang.

Selama menjadi Perdana Menteri dan Presiden Rusia, Putin melakukan restrukturisasi pemerintah dan meluncurkan investigasi kriminal ke dalam urusan bisnis warga negara Rusia.

Dia juga melanjutkan aksi militer Rusia di Chechnya yang masih berkonflik sampai sekarang. Putin tidak bisa mencalonkan diri sebagai presiden pada 2008. Namun, dia angkat kembali sebagai perdana menteri oleh penggantinya yaitu Dmitry Medvedev.

Langkah ini berujung pada kembali menangnyanya Putin dalam pemilu presiden pada Maret 2012. Kembalinya Putin sempat diwarnai protes yang meluas karena dituduh mencurangi pemilu. Kendati demikian, dia tetap dilantik dan membuat berbagai kebijakan kontroversial untuk urusan dalam negeri dan kebijakan luar negeri Rusia.

Salah satu kebijakannya yaitu mengesahkan undang-undang yang melarang adopsi orang Amerika serikat (AS) atas anak-anak Rusia pada tahun 2013.

Hubungan Rusia dan AS pun kian menegang setahun kemudian saat Rusia memberikan suaka pada Edward Snowden.

Halaman:

Tags

Terkini