Snowden merupakan orang yang dicari AS lantaran membocorkan informasi rahasia dari National Security Agency (NSA). Atas kebijakan ini, Presiden Barrack Obama kala itu sempat membatalkan rencana pertemuan dengan Putin.
Putin pernah pula membuat marah orang-orang dengan homoseksual. Dia mengeluarkan undang-undang anti-gay yang melarang pasangan gay mengadopsi anak di Rusia dan melarang propaganda seks menyimpang pada anak di bawah umur.
Tidak lama usai Olimpiade Musim Dingin 2014, pasca-tumbangnya Presiden Ukraina Viktor Yanukovych, Putin mengirim pasukan Rusia ke Krimea.
Semenanjung di pantai timur laut Ukraina yang ada di Laut Hitam itu menjadi bagian dari Rusia sampai mantan Perdana Menteri Uni Soviet, Nikita Khrushchev, memberikannya pada Ukraina di tahun 1954.
Yuriy Sergeyev, Duta Besar Ukraina untuk PBB, mengatakan sekitar 16 ribu tentara Rusia berada di wilayah tersebut. Tindakan Rusia ini menarik perhatian berbagai negara Eropa dan AS yang menolak menerima legitimasi referendum mayoritas warga Krimea memilih memisahkan diri dari Ukraina dan bersatu kembali dengan Rusia.
Putin berkilah bahwa pengiriman pasukannya ke sana untuk meningkatkan pertahanan militer Rusia di dalam negeri karena Armada Laut Hitam Rusia bermarkas di Rusia. Dia juga membantah tuduh negara lain, terutama AS, yang menuduh akan melibatkan Ukraina dalam perang.
Putin terpilih sebagai pemimpin Rusia pada periode pertama karena “sebagian besar orang Rusia melihat perwira KGB yang keras dan tidak dapat dipahami ini sebagai 'orang kuat' yang mampu menyelamatkan negara" yang ketika itu ekonominya masih lemah setelah Uni Soviet runtuh.
Rasizade dalam artikelnya menyatakan bahwa reformasi ekonomi yang dijalankan Putin sukses membawa perekonomian Rusia lebih maju.
Sejak kembali menduduki kursi presiden di periode kedua, Putin mereformasi institusi pemerintahan distrik-distrik. Bukan berarti sektor ekonomi ditinggalkan.
Pada 2005, Putin meluncurkan National Priority Projects yang dibuat untuk memperbaiki pelayanan kesehatan, pendidikan, tempat tinggal, dan agrikultur.
Selama dua periode pemerintahan Putin, ekonomi Rusia bertumbuh dan disokong oleh tingginya harga minyak dan produksi gas yang melimpah. Angka kemiskinan ditekan dan indeks kesejahteraan ditingkatkan.
Kontroversi Putin
Pada 7 Oktober 2006, seorang jurnalis bernama Anna Politkovskaya yang sering mengkritik Putin dan memberitakan korupsi di militer Rusia ditembak mati di apartemennya. Kematiannya membawa begitu banyak kritik terhadap Putin yang telah menjanjikan perlindungan terhadap media massa Rusia yang baru saja berdiri sendiri. Janji Putin dianggap hanya retorika semata.
Setahun kemudian, muncul kelompok bernama The Other Russia yang mengorganisasikan serangkaian demonstrasi terhadap kebijakan Putin. Aksi massa di berbagai kota tersebut berujung penahanan terhadap 150 orang demonstran.
"Koalisi The Other Russia pimpinan Kasparov menuduh Kremlin melakukan korupsi, menghancurkan perbedaan pendapat, dan mencurangi pemilihan parlemen 2 Desember untuk memastikan kemenangan bagi partai United Russia pimpinan Putin," demikian dilaporkan ABC. Pemilu tersebut digelar pada Desember dan United Russia memang menang.