Dianggap 'Beda' karena Lokal dan Naturalisasi, Shayne Pattynama Beri Tegaskan Ini

KALTENGLIMA.COM - Isu dibedakan antara pemain lokal dan pemain keturunan (yang dinaturalisasi) merebak dalam skuad Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.

Seperti diketahui, Shin Tae-yong sudah memasukkan belasan pemain keturunan dari kompetisi Eropa ke dalam Timnas Indonesia.

Terkait adanya dibedakan antara pemain lokal dan pemain keturunan, Shayne Pattynama mengaku tidak terlalu nyaman.

Baca Juga: Antonio Conte Resmi Jadi Pelatih Baru Napoli, Spesialis Reset yang Termahal di Liga Italia

Shayne Pattynama yang saat ini membela KAS Eupen di Liga Belgia jadi salah satu nama yang turut meramaikan gelombang pemain keturunan di Timnas Indonesia. 

Dalam rapat kerja Komisi X DPR RI, Senin (3/6/2024), yang membahas proses naturalisasi Verdonk dan Raven, seorang anggota DPR RI, Putra Nababan, menyampaikan pesannya kepada Shin Tae-yong.

Dia berharap agar sang pelatih asal Korea Selatan menurunkan 60 persen pemain lokal, atau yang disebutnya sebagai pemain nasional, ketimbang naturalisasi. 

Baca Juga: Jay Idzes Sudah Gabung Timnas Indonesia, Siap Berlaga Bela Timnas Indonesia Lawan Irak Hari Ini?

Memang, masih ada yang kerap mengkotak-kotakkan pemain naturalisasi dan lokal di Timnas Indonesia, dan Shayne Pattynama angkat suara soal ini.

Bek kiri KAS Eupen itu menuturkan bahwa jikalau dirinya lebih sering terlihat bersama sesama pemain keturunan, adalah karena halangan bahasa.

Namun demikian, dirinya sedang belajar agar bisa berbicara bahasa Indonesia kini, dan menegaskan bahwa tidak perlu ada pembedaan antara pemain lokal dan naturalisasi.

Baca Juga: Muhlis Terima Ekspos Pembangunan Kantor Baru Inspektorat

“Tentu saja saya punya beberapa orang terdekat yang biasa nongkrong bareng saya. Saya ingin berkata sesuatu tentang ini, tentang pemain lokal dan naturalisasi. Saya merasa bahwa kita terlalu sering membedakan pemain lokal dan naturalisasi,” kata Shayne Pattynama kepada Coach Justin dalam kanal YouTube Indosat Ooredo.

"Kenapa orang selalu melihat ‘oh kamu pemain naturalisasi’ dan ‘kamu pemain lokal’. Kita perlu menjadi satu,” sambung Shayne.