Pelatih Timnas Inggris Kritik Keseriusan Anak Asuhnya Usai Laga Melawan Andorra

KALTENGLIMA.COM - Pelatih timnas Inggris, Thomas Tuchel, mengkritik keseriusan para pemain asuhannya setelah menang 1-0 atas Andorra dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup K zona Eropa, yang digelar di Stadion RCDE, Spanyol, Minggu dini hari WIB.

“Saya paling khawatir pada 20 menit terakhir karena saya tidak suka terhadap sikap yang mereka tunjukkan saat mengakhiri pertandingan,” kata Tuchel, dikutip dari BBC.

“Saya tidak suka kurangnya rasa urgensi, dan itu tidak sesuai dengan momen. Ini tetap pertandingan kualifikasi Piala Dunia. Besok kami akan memberi tahu mereka (para pemain) apa yang kami inginkan.”

Baca Juga: Prabowo Subianto Beri Jam Rolex ke Pemain Timnas Indonesia Usai Kalahkan China, Harga Capai Ratusan Juta

Ia juga menegaskan bahwa timnya tampil kurang serius dan tidak menunjukkan intensitas yang seharusnya dibutuhkan dalam laga penting seperti ini.

The Three Lions harus bekerja keras menghadapi tim peringkat 173 dunia tersebut, dan hanya mampu meraih kemenangan ketiga secara beruntun melalui gol tunggal kapten Harry Kane pada menit ke-50.

Para pemain Inggris bahkan sempat dicemooh oleh penonton saat turun minum dan kembali mendapat sorakan saat laga berakhir.

Baca Juga: Justin Hubner Resmi Pengangguran Setelah Angkat Kaki dari Wolves

Inggris mendominasi penguasaan bola hingga 83 persen, namun kesulitan menembus pertahanan rapat Andorra. Mereka lebih banyak mengandalkan tembakan dari luar kotak penalti.

Gol kemenangan dicetak Kane setelah menyambut umpan silang dari Noni Madueke. Meski begitu, Inggris hampir tidak menciptakan peluang bersih lainnya sepanjang pertandingan.

Inggris selanjutnya akan menghadapi Senegal dalam laga persahabatan di Stadion City Ground, markas Nottingham Forest, pada Selasa, 10 Juni 2025. Tuchel berharap ada peningkatan performa.

Baca Juga: Usai Kalahkan China, Timnas Indonesia Diundang Prabowo Subianto ke Kertanegara

“Kami sebenarnya memulai dengan baik dalam 20 sampai 25 menit pertama,” tambahnya.

“Kami menciptakan banyak peluang dan setengah peluang, tapi kemudian kehilangan momentum sepenuhnya dan tidak bisa mendapatkannya kembali di babak pertama.”