KALTENGLIMA.COM - Pengamat sepak bola Indonesia, Mohammad Kusnaeni, menilai bahwa keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memecat Patrick Kluivert dari posisi pelatih Timnas Indonesia merupakan hal yang wajar dan sesuai dengan dinamika dunia sepak bola.
Ia menyebut bahwa pelatih yang gagal mencapai target sudah seharusnya menyadari kekurangannya dan memberikan kesempatan bagi sosok lain yang mungkin lebih tepat untuk membawa tim ke arah yang lebih baik.
Pemecatan ini dilakukan setelah Kluivert dan jajaran pelatih asal Belanda gagal membawa tim Garuda lolos ke ajang Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia Senam 2025 di Jakarta Pakai Kecerdasan Buatan
Kluivert sendiri mengakui bahwa ia datang ke Indonesia pada waktu yang kurang ideal. Ia menghadapi situasi sulit ketika timnas tengah berada pada tahap penting menuju Piala Dunia, sementara dirinya belum memiliki pengalaman cukup dalam menangani situasi genting semacam itu.
Selain itu, tekanan publik Indonesia juga sangat besar, terlebih karena ia menggantikan pelatih sebelumnya yang dinilai berhasil dan memiliki hubungan baik dengan para penggemar.
Sayangnya, ekspektasi besar tersebut tidak mampu dipenuhi, karena di bawah arahannya timnas hanya meraih dua kemenangan dari enam pertandingan resmi.
Baca Juga: Patrick Kluivert Resmi Dipecat PSSI dari Timnas Indonesia
Menurut Kusnaeni, secara taktik dan performa, Kluivert juga belum mampu menghadirkan peningkatan berarti bagi timnas.
Permainan Indonesia masih berkutat pada masalah klasik seperti ketajaman serangan yang minim, kreativitas yang kurang, serta kesalahan individu yang sering terjadi.
Eksperimen taktik yang dilakukan Kluivert, termasuk perubahan formasi dan susunan pemain, justru tidak membuahkan hasil positif.
Baca Juga: Tanjung Verde Catat Sejarah Lolos ke Piala Dunia 2026
Ia juga dinilai kurang memahami karakter sepak bola Indonesia karena jarang berada di tanah air. Hal itu membuat banyak keputusannya tidak tepat dan berujung pada hasil buruk.
Karena itu, Kusnaeni menilai pemecatan ini merupakan langkah yang tak mengejutkan sekaligus menjadi pelajaran penting bagi PSSI agar lebih berhati-hati dalam memilih pelatih di masa mendatang dan mendengarkan suara publik secara lebih luas.
Artikel Terkait
Anak Patrick Kluivert Bilang Begini, Sindir Fans Indonesia?
Mbappe sebut Cristiano Ronaldo Masih jadi Nomor 1 di Real Madrid
Timnas Putri U-17 Indonesia Tumbangkan Makau dengan Skor 2-0
Tanjung Verde Catat Sejarah Lolos ke Piala Dunia 2026