KALTENGLIMA.com, Muara Teweh- Anggota DPRD Barito Utara, H Tajeri mendesak pemerintah daerah dan juga APH menjaga dan menertibkan penjualan elpiji 3 kg.
Hal ini beralasan karena gas elpiji 3 kian marak dijual di warung-warung eceran bahkan dengan harga tinggi.
Baca Juga: Daftar Tim Terdegradasi Liga Inggris
Dikatakannya, penindakan dan penertiban gas elpiji dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Sebab kata dia, uang subsidi harus tepat sasaran, tapi faktanya jauh dari harapan.
"Kasihan masyarakat yang seharusnya menerima uang subsidi dari pemerintah. Saya berharap kepada Pemda dan APH bertindak tegas sesuai perundangan berlaku. Peraturan tentunya antara daerah satu dengan daerah lain sama saja. Contoh di Banjarmasin, Kalsel bisa tertib dan lancar, ada sanksi hukum yang diterapkan, kenapa di Barito Utara diam saja," kata Tajeri.
Baca Juga: Singapore Open 2024: Gregoria Mariska Tunjung Melaju ke Babak 16 Besar
Baca Juga: Top Skor Liga Spanyol Bukan dari Real Madrid atau Barcelona, Ternyata Dari Klub Ini
Politisi Partai Gerindra ini menerangkan, carut marut nya elpiji 3 Kg sudah berlangsung lama. Namun belum tuntas sama sekali ditertibkan. Aturan sudah ada, HET pun sudah ditetapkan dan diterbitkan.
"Saya sebagai wakil rakyat yang dititipkan amanah oleh rakyat, meminta dengan hormat kepada Pemda dan APH segera bertindak tegas," tukasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Barito Utara, Dewi Handayani mengatakan, pihaknya saat ini masih mendata 145 pangkalan yang ada di Barito Utara.
Baca Juga: longsor terjang papua nugini, 2.000 Orang Terkubur
"Memang agak sulit mendata nya karena dokumen diserahkan pihak pertamina Palangkaraya tidak dilengkapi dengan alamat resmi. SK tim Satgas juga sudah diperbaiki. Dalam waktu dekat kami segera lapor pimpinan untuk melakukan langkah selanjutnya termasuk penertiban," kata Dewi Handayani.(*)
