KALTENGLIMA.COM - Diketahui, Google memecat karyawan-karyawannya yang melakukan protes ketika berlangsungnya konferensi industri Israel, beberapa waktu lalu.
Seorang insinyur Google mengganggu pidato utama konferensi eksekutif Israel di awal pekan ini. Ia meneriakkan penolakan pemanfaatan teknologi yang dibuatnya untuk mendukung genosida.
"Saya menolak membangun teknologi yang mendukung genosida," ucap insinyur Google yang kemudian diamankan pihak keamanan.
Video penolakan karyawan Google itu pun langsung viral di media sosial. Berdasarkan laporan terbaru seperti yang dikutip dari CNBC, Sabtu (9/3/2024) insinyur Pro Palestina itu diketahui sudah dipecat oleh Google.
Baca Juga: 3 Alternatif Ini Dapat Dilakukan Bagi yang Ingin Diet Tapi Tetap Makan Nasi
Pemecatan itu membuat Google terbaru arus konflik politik dan budaya yang semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir di perusahaan yang bermarkas Mountain View itu.
Peran Google sebagai penyedia teknologi untuk militer di AS dan luar negeri sudah menjadi sumber kekhawatiran tenaga kerjanya, setidaknya sejak tahun 2018. Saat itu, karyawan Google protes terkait kontrak dengan Departemen Pertahanan yang disebut dengan Project Maven.
Kontroversial berlanjut di Project Nimbus, yaitu perjanjian kerja sama yang menyangkut kecerdasan buatan dan layanan komputasi senilai USD 1,2 miliar yang melibatkan Google, Amazon, Pemerintah AS, dan militer Israel yang dimulai tahun 2021.
Baca Juga: 5 Drama Korea Raih Rating Tertinggi Awal Maret 2024
Meningkatnya perang antara Hamas dan Israel dalam lima bulan terakhir turut menumbuhkan tingkat ketegangan di Google. Dalam beberapa minggu terakhir, lebih dari 600 pekerja Google menandatangani surat untuk membatalkan sponsor di Mind the Tech, konferensi tahunan yang mempromosikan industri Israel.
Menurut situs konferensi, diketahui jika Google adalah sponsor 'emas' dari Mind the Tech. Walau begitu, tidak jelas komitmen finansial seperti apa yang diberikan oleh Google. Google juga tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait insiden ini.
Surat internal yang menentang partisipasi Google dalam Mind the Tech pertama kali dibagikan di internal Google pada 29 Februari 2024 lalu. Surat penentangan kepada perusahaan Google ditulis bersama oleh beberapa penyelenggara No Tech for Apartheid, kelompok yang menyerukan diakhirinya Project Nimbus dan kontrak yang tak diharapkan lainnya.
Baca Juga: Wuling Bingo Plus Terbaru Hadir Dengan Harga di Bawah Rp 200 Juta
Artikel Terkait
Target Pasti PBSI Sumbang Medali Emas Olimpiade 2024
Peluang Dapat Emas di Olimpiade 2024 Cabor Angkat Besi Terbuka Lebar
Jessica Iskandar Coba Legowo Usai Jadi Korban Penipuan Hingga 9.8 M