KALTENGLIMA.COM - Kasus pelecehan ketika proses rekrutmen viral di media sosial. Korban yang ditawarkan pekerjaan sebagai sekretaris mendapat pertanyaan dan permintaan tak senonoh dari pelaku.
Kisah itu diunggah salah satu korban di LinkedIn dan mendapatkan atensi besar di sejumlah media sosial lainnya. Diduga pelaku telah melancarkan aksinya ke beberapa korban.
Terkait hal ini, Ketua Umum Sumber Daya Manusia Indonesia (ISPI), Ivan Taufiza meminta agar berhati-hati terhadap proses wawancara instan dalam proses rekrutmen kerja. Hal ini penting diketahui untuk memastikan sebuah lowongan kerja bisa dipercaya.
Baca Juga: Serius Tanggulangi Kawasan Kumuh, Begini Pesan Legislator Murung Raya ini
"Hati-Hati dengan wawancara instan. Jika Anda diundang untuk wawancara instan melalui chat tanpa proses seleksi yang jelas, itu bisa menjadi tanda penipuan," katanya.
Ia juga meminta pelamar untuk menggunakan akal sehatnya, khususnya terkait lowongan kerja yang terasa tidak benar. Misalnya, ada permintaan terhadap informasi pribadi yang tak relevan atau janji gaji yang tidak realistis.
"Jika ada sesuatu tentang lowongan yang terasa tidak benar, seperti permintaan informasi pribadi yang tidak relevan atau janji gaji yang tidak realistis, lebih baik untuk menghindarinya," tambah Ivan.
Baca Juga: Pemkab Pemantapan UKK Keimigrasian Barito Utara
Hal lain yang harus diperhatikan ialah tanggal pengumuman lowongan kerja, dan hanya mencari informasi kerja di situs-situs bereputasi baik dan terpercaya. Ivan juga menyarankan agar pelamar untuk melakukan riset terhadap perusahaan.
Misalnya, melakukan validasi terhadap alamat email perusahaan, hingga memastikan perusahaan yang dilamar memiliki reputasi baik dan riwayat yang transparan. Lalu, penting juga memastikan perusahaan memiliki informasi kontak yang jelas dan dapat diverifikasi, seperti alamat fisik, nomor telepon, dan email resmi.
Hal yang sama juga disampaikan Praktisi HR, Audi Lumbantoruan yang mengatakan penting bagi pelamar untuk riset terhadap latar belakang lowongan pekerjaan dan menjunjung prinsip kehati-hatian ketika melamar kerja. Ia juga mengimbau pelamar perempuan untuk menggunakan foto profesional jika menggunakan aplikasi jejaring profesional.
Baca Juga: Wilayah Pelosok Belum Merasakan Pemerataan Pembangunan, Begini Harapan DPRD
"Di zaman serba melek teknologi dan informasi, harusnya setiap kandidat mencari tahu dulu latar belakang lowongan dan perusahaan. Buat kandidat perempuan, bila menggunakan aplikasi apapun gunakanlah foto yang representatif dan profesional," pungkasnya.
Artikel Terkait
Pemkab Barito Utara Gelar Kick Off Meeting
Kemendikbud Keluarkan Aturan Baru SD Sederajat Wajib Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Liverpool Tersungkur di Kaki Everton, Peluang The Reds Menipis Untuk Juara EPL
Pelawak Parto Patrio Dilarikan ke RS dan Akan Jalani Operasi, Sakit Apa?
Wasit Kontroversial Asal Australia Shaun Evans Pimpin Timnas Indonesia U-23 Vs Korea Selatan Malam Ini, Netizen Cemas