Makin Ramai Pengguna, Ini Dia Aplikasi Pengganti WhatsApp

photo author
- Senin, 27 Mei 2024 | 06:45 WIB
Ilustrasi Handphone (Pexels.com/Tracy Le Blanc)
Ilustrasi Handphone (Pexels.com/Tracy Le Blanc)

KALTENGLIMA.COM - Aplikasi Telegram secara perlahan namun pasti mulai menyaingi WhatsApp. Pendiri Telegram, Pavel Durov, menyatakan bahwa Telegram kemungkinan akan mencapai satu miliar pengguna aktif bulanan dalam setahun. Telegram, yang berbasis di Dubai, didirikan oleh Durov yang lahir di Rusia. Durov meninggalkan Rusia pada tahun 2014 setelah menolak permintaan pemerintah untuk menutup komunitas oposisi di platform media sosialnya, VK, yang kemudian ia jual.

"Kami mungkin akan melampaui satu miliar pengguna aktif bulanan dalam satu tahun sekarang. Telegram menyebar seperti kebakaran hutan," ujar Durov, yang sepenuhnya memiliki Telegram, dikutip dari Reuters.

Menurut perkiraan Forbes, kekayaan Durov mencapai USD 15,5 miliar. Durov mengatakan bahwa meskipun ada tekanan dari beberapa pemerintah, Telegram yang kini memiliki 900 juta pengguna aktif harus tetap menjadi platform netral dan bukan alat geopolitik. Saingan utama Telegram, WhatsApp, masih unggul dengan lebih dari dua miliar pengguna aktif bulanan. Durov sering mengkritik WhatsApp, terutama mengenai keamanannya.

Baca Juga: Mudahkan Pengguna, YouTube Hadirkan Fitur Pencarian Lagu Melalui Sandung dan Siul

Telegram, yang sangat berpengaruh di negara-negara bekas republik Uni Soviet, menempati peringkat sebagai salah satu platform media sosial utama setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan WeChat. Durov mengatakan bahwa ide membuat aplikasi pesan terenkripsi datang sebagai cara berkomunikasi saat ia berada di bawah tekanan di Rusia. Adiknya, Nikolai, merancang enkripsi tersebut. Durov mengklaim meninggalkan Rusia karena tidak ingin menerima perintah dari pemerintah mana pun dan menyebut klaim bahwa Telegram dikendalikan Rusia sebagai rumor palsu yang disebarkan oleh pesaing yang khawatir dengan pertumbuhan Telegram.

Dia pernah mencoba pindah ke Amerika Serikat, tetapi menurutnya, birokrasi di sana terlalu berat, terutama dalam merekrut talenta global, dan dia juga diserang di jalanan San Francisco oleh seseorang yang mencoba mencuri ponselnya. Lebih mengkhawatirkan lagi, dia mengatakan mendapatkan terlalu banyak perhatian dari badan keamanan AS termasuk FBI, yang menurutnya, mencoba merekrut pegawainya untuk menemukan backdoor Telegram. FBI belum menanggapi tudingan Durov ini.

Durov akhirnya memilih Uni Emirat Arab sebagai basis Telegram karena negara itu bersikap netral, ingin berteman dengan semua pihak, dan tidak bersekutu dengan negara adidaya mana pun. Dia merasa Uni Emirat Arab adalah tempat terbaik untuk Telegram.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Deni Hariadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PayPal Ajukan Izin Dirikan Bank di Amerika Serikat

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:42 WIB

FIFAe World Cup 2025 Hari Ini: Indonesia Vs Jepang

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:44 WIB

Sudah Bisa Cek! Begini Cara Cek Youtube Wrapped 2025

Minggu, 7 Desember 2025 | 19:56 WIB

Harga RAM Melonjak, AMD Bakal Naikkan Harga Kartu Grafis

Selasa, 25 November 2025 | 13:03 WIB

Digoyang Google dan Anthropic, ChatGPT Mulai Goyah

Jumat, 21 November 2025 | 13:40 WIB
X