KALTENGLIMA.COM - Microsoft baru-baru ini mengalami gangguan besar setelah serangan DDoS yang menghentikan layanan selama delapan jam.
Serangan ini menyebabkan masalah akses global ke layanan Microsoft 365 dan Azure, seperti dilaporkan oleh PC Mag pada 1 Agustus 2024.
Microsoft mengungkapkan bahwa meskipun mekanisme perlindungan mereka aktif, kesalahan dalam penerapan pertahanan justru memperburuk dampak serangan.
Baca Juga: Ternyata HP Ini Penguasa Smartphone AI di Indonesia
Hal ini mengakibatkan masalah menjadi lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Belum ada kejelasan mengenai pelaku serangan DDoS tersebut, dengan dua kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas kejadian ini.
Microsoft mengatakan akan memberikan laporan tinjauan awal insiden dalam waktu 72 jam dan akan mempublikasikan Tinjauan Akhir Pasca Insiden dalam 14 hari dengan rincian dan pembelajaran lebih lanjut.
Baca Juga: Nyaris di Salip Apple dan Xiaomi, Samsung Raja HP Q2 2024
Insiden ini terjadi kurang dari dua minggu setelah Microsoft mengalami gangguan layanan global pada 19 Juli 2024.
Gangguan sebelumnya disebabkan oleh pembaruan pada perangkat lunak perusahaan keamanan siber Crowdstrike, yang merusak sistem operasi Windows dan mengakibatkan kerusakan pada berbagai fasilitas umum, termasuk bandara.
Maskapai Delta merupakan salah satu korban terbesar dari gangguan tersebut, mengalami kerugian sebesar US$350 juta hingga US$500 juta (Rp 5,7 triliun-Rp 8,1 triliun) dan harus menangani lebih dari 176 ribu permintaan refund.
Artikel Terkait
Oppo Reno 12 dan Reno 12 Pro Rilis di Indonesia, Simak Harga dan Spesifikasinya!
Realme 13 Resmi Meluncur 7 Agustus! Siap Guncang Pasar Smartphone
WhatsApp Bikin Chatting Lebih Interaktif dengan Fitur Reaksi Baru