KALTENGLIMA.COM - CEO Telegram, Pavel Durov, dibebaskan bersyarat setelah resmi didakwa oleh jaksa Prancis.
Tuduhan yang dialamatkan kepadanya mencakup keterlibatan dalam mendistribusikan konten ilegal melalui aplikasi Telegram, seperti pornografi anak, obat-obatan terlarang, dan perangkat lunak peretasan.
Selain itu, ia juga didakwa karena menolak bekerja sama dalam penyelidikan aktivitas ilegal yang terjadi di platform tersebut.
Baca Juga: Xiaomi Pad 7 Series: Bocoran Spesifikasi Terbaru
Penangkapan Durov terjadi di Paris pada Sabtu malam, 24 Agustus 2024, dan ia dibebaskan setelah membayar uang jaminan sebesar 5 juta euro, yang setara dengan sekitar Rp 85,7 juta.
Sebagai bagian dari persyaratan pembebasan bersyaratnya, Durov diwajibkan untuk tetap berada di Prancis selama masa pengawasan peradilan.
Ia juga harus melaporkan diri ke kantor polisi dua kali seminggu hingga penyelidikan selesai.
Baca Juga: Aplikasi Media Sosial X Alami Error
Proses penyelidikan ini diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama, bisa berlangsung dari beberapa bulan hingga bertahun-tahun.
Hal ini berarti Durov, yang biasanya sering bepergian untuk urusan pekerjaan, harus menyesuaikan diri dengan situasi ini dan tetap tinggal di Prancis selama masa pengawasan.
Dalam tanggapan resminya, Telegram menyatakan bahwa penangkapan Durov adalah tindakan yang 'absurd'.
Menurut perusahaan, Durov seharusnya tidak bertanggung jawab atas tindakan para pengguna di platform Telegram, dan penangkapan ini dinilai sebagai langkah yang tidak adil terhadap pendiri sekaligus CEO mereka.
Artikel Terkait
Xiaomi Redmi Watch 5 Active: Pesaing Baru di Dunia Smartwatch Murah
Spesifikasi dan Harga Realme Note 60 di Indonesia
4 Model Lawas iPhone Ini Akan Dipensiunkan, Apa Saja?