X Disuruh Bayar Denda Lagi untuk Lanjutkan Layanan di Brasil, Segini Biayanya

KALTENGLIMA.COM - Platform media sosial X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, dapat melanjutkan layanannya di Brasil jika bersedia membayar denda tambahan.

Menurut laporan dari TechCrunch yang dirilis pada Sabtu (28/9), Hakim Agung Brasil, Alexandre de Moraes, mengeluarkan perintah yang memungkinkan platform milik Elon Musk tersebut untuk "segera kembali beroperasi" setelah membayar denda sekitar 1,9 juta dolar AS atau sekitar Rp7 miliar. Denda ini merupakan tambahan dari denda sebelumnya sebesar 3,4 juta dolar AS (sekira Rp12,4 miliar) yang telah dikenakan pada X.

X terlibat dalam perselisihan hukum di Brasil sepanjang tahun ini, berkaitan dengan upaya Moraes untuk memblokir akun-akun tertentu yang dianggap menyebarkan informasi salah terkait pemilu.

Baca Juga: Tips Membangun Personal Branding Agar Bisnis Lebih Sukses, Investasi Jangka Panjang

Akibat dari konflik ini, X menghentikan operasinya di Brasil dan resmi dilarang beroperasi di negara tersebut pada akhir Agustus.

Larangan ini juga menguntungkan layanan pesaing seperti Bluesky, yang mengalami peningkatan popularitas di pasar Brasil.

Dalam langkah terbaru, X tampaknya mulai berbalik arah dengan setuju untuk memblokir akun-akun yang ditunjuk, membayar denda yang diperlukan, dan menunjuk perwakilan hukum di Brasil.

Baca Juga: Resmi Rilis! Redmi 14C Tawarkan Spesifikasi Gahar Harga Terjangkau

Akun Global Government Affairs X mengungkapkan dalam unggahan pada Kamis bahwa mereka "mengakui dan menghormati kedaulatan negara-negara di mana kami beroperasi."

Mereka juga menekankan bahwa menyediakan akses bagi pengguna di Brasil adalah hal yang penting untuk mendukung demokrasi yang berkembang di negara tersebut.

Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa X berusaha untuk mematuhi peraturan Brasil dan mengatasi isu-isu hukum yang menghambat operasinya.

Baca Juga: Ini Deretan Fitur AI Google yang Ada di Xiaomi 14T

Dengan penyelesaian ini, diharapkan X dapat kembali melayani pengguna di Brasil dan berpartisipasi dalam diskusi publik yang penting, sejalan dengan komitmen mereka terhadap kedaulatan negara dan dukungan terhadap demokrasi.