KALTENGLIMA.COM - Kecerdasan buatan (AI) sedang ramai dibahas, hampir semua perusahaan berusaha menerapkan AI ke produk atau layanannya. Akan tetapi, jika tidak dikelola dengan baik, AI ini bisa menjadi sesuatu yang negatif. Hal tersebut disampaikan oleh CEO Veda Praxis Syahraki Syahrir, yang menyebut teknologi AI menawarkan banyak manfaat namun juga bisa berdampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Veda Praxis merupakan konsultan manajemen dengan fokus digital, manajemen risiko dan kepatuhan (governance, risk management, and compliance/GRC), dan cybersecurity. Mereka punya kantor di Indonesia, Vietnam dan Singapura.
"Veda Praxis berkomitmen menjaga perkembangan AI di Indonesia dan Asia Tenggara. AI Lab kami tidak hanya fokus pada inovasi teknologi, tapi juga bagaimana mengelola AI dengan baik. Fokus kami ialah bagaimana kita dapat mengoptimalkan potensi AI secara bertanggung jawab. Ini juga sejalan dengan arah kebijakan Pemerintah Indonesia, termasuk pedoman AI yang baru-baru ini dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," ucap Syahraki, dalam keterangannya.
Informasi terbarunya, mereka juga menggelar sesi internal bertajuk AI Friday. Sharing session ini mendatangkan partner laboratorium AI Veda Praxis di Hanoi, Duy Nguyen dan Thang Mai, serta Chief of International Veda Praxis, Marek Kosmowski. Selain menjadi forum berbagi wawasan tentang peluang dan tantangan AI, namun juga bagian dari inisiatif berkelanjutan Veda Praxis demi memperkuat kapasitas internal dan pemahaman para konsultan terhadap isu-isu terkini seputar AI, termasuk tren teknologi, risiko, etika, serta regulasi yang terus berkembang. Setelah lebih dari 20 tahun berkontribusi pada kemajuan teknologi global, Veda Praxis percaya bahwa transformasi digital yang efektif harus selalu ditopang oleh kerangka GRC yang kuat. Sehingga, rilisnya AI Lab di Hanoi, Vietnam, menjadi langkah strategis untuk mendukung pengembangan teknologi AI yang tidak hanya inovatif, tetapi juga patuh, transparan, dan akuntabel.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia vs Malaysia di Piala AFF U23 2025
AI Lab ini berhasil melengkapi ekosistem riset teknologi Veda Praxis, yang sebelumnya telah membangun Cybersecurity Lab di Indonesia dan Ho Chi Minh City, Vietnam. Seluruh laboratorium ini dirancang untuk mendorong praktik teknologi yang bertanggung jawab, sesuai dengan tuntutan regulasi dan kebutuhan bisnis klien di kawasan Asia Tenggara. Sebagai bentuk keseriusan terhadap tata kelola AI, Veda Praxis sudah memiliki pakar bersertifikat ISO 42001 yang resmi diakui secara internasional dan sekarang sedang aktif mendampingi berbagai organisasi dalam proses sertifikasi serta penguatan kerangka GRC untuk implementasi AI yang aman dan tepat guna.
Selain pengembangan laboratorium dan riset, Veda Praxis secara konsisten juga menerbitkan publikasi serta menyelenggarakan berbagai program edukasi untuk klien dan mitra. Tujuannya yaitu agar organisasi bisa memahami dan menerapkan AI sesuai kebutuhan mereka dengan tetap menjaga tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan yang baik.
Artikel Terkait
Retinol Kerap Dianggap Bikin Kulit Menipis, Ini Kata Ahli
Ingin Perut Rata? Begini Cara Jalan Kaki yang Efektif untuk Diet
Dina Maulidah : Pawai Akbar Muharram Bagian Dari Syiar Islam
Rumiadi Dukung Kemajuan Olahraga di Murung Raya, Ini Harapannya
Ivar Jenner Promosi ke Tim Utama FC Utrecht