Elon Musk Ingin Ubah Satelit Starlink Jadi Pusat Data di Luar Angkasa

photo author
- Senin, 3 November 2025 | 10:21 WIB
Satelit Starlink siap menghadirkan konektivitas langsung ke ponsel di seluruh dunia.
Satelit Starlink siap menghadirkan konektivitas langsung ke ponsel di seluruh dunia.

 

KALTENGLIMA.COM - Satelit Starlink mempunyai SpaceX selama ini dikenal sebagai penyedia internet super cepat. Tetapi CEO SpaceX Elon Musk mengindikasikan konstelasi satelit ini juga dapat dijadikan sebagai pusat data di orbit.

Membangun jaringan pusat data yang melayang di luar angkasa tentu tak mudah. Namun Musk menurutkan SpaceX sudah memiliki fondasinya dalam bentuk satelit Starlink V3 generasi terbaru.

"Sekedar meningkatkan skala satelit Starlink V3, yang memiliki koneksi laser berkecepatan tinggi, dapat dilakukan," kata Musk dalam postingannya di Twitter/X, seperti dikutip dari ArsTechnica, Senin (3/11/2025).

Baca Juga: Cinta Beby Prisillia Tak Habis-habis Untuk Onad

Saat ini SpaceX memakai satelit Starlink V2 dengan kapasitas downlink maksimum hingga 100 Gbps. Starlink V3 kabarnya akan mempunyai kapasitas yang 10 kali lebih besar, hingga 1 Tbps.

SpaceX berencana meluncurkan puluhan satelit Starlink V3 menggunakan roket Starship. Mengingat roket Starship saat ini masih diuju coba, kemungkinan satelit Starlink V3 baru akan diluncurkan pada paruh pertama tahun 2026.

Sebelumnya, dokumen SpaceX menunjukkan masing-masing satelit Starlink V3 beratnya mencapai 2.000 kilogram, hampir empat kali berat satelit Starlink V2 Mini. Cuitan Musk mengindikasikan ukuran satelit ini akan lebih besar lagi untuk mengakomodasi otak komputasi yang dibutuhkan.

Baca Juga: Realisasi Janji Kampanye di 100 Hari Kerja, Bupati Shalahuddin Launching Parkir Gratis RSUD Muara Teweh

Konsep pusat data di luar angkasa mengundang pro dan kontra. Kelompok yang pro mengatakan inovasi ini memiliki banyak manfaat seperti daya gratis dan tanpa batas dari sinar Matahari serta tak menimbulkan kerugian untuk lingkungan seperti pusat data di Bumi.

Kelompok yang kontra mengatakan pembangunan fasilitas ini di luar angkasa tidak praktis secara ekonomi, dan para pendukungnya meremehkan teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan pusat data di luar angkasa.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PayPal Ajukan Izin Dirikan Bank di Amerika Serikat

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:42 WIB

FIFAe World Cup 2025 Hari Ini: Indonesia Vs Jepang

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:44 WIB

Sudah Bisa Cek! Begini Cara Cek Youtube Wrapped 2025

Minggu, 7 Desember 2025 | 19:56 WIB

Harga RAM Melonjak, AMD Bakal Naikkan Harga Kartu Grafis

Selasa, 25 November 2025 | 13:03 WIB

Digoyang Google dan Anthropic, ChatGPT Mulai Goyah

Jumat, 21 November 2025 | 13:40 WIB
X