techno

Baru Saja Dilantik Menjadi Kepala BRIN, Ini Target Jangka Pendek Arif Satria

Rabu, 12 November 2025 | 15:17 WIB
Serah terima jabatan Kepala BRIN, Prof. Arif Satria di Jakarta, Selasa (11/11) (SM/Prajtna Lydiasari )

KALTENGLIMA.COM - Usai acara Serah Terima Jabatan (sertijab) di Gedung B.J Habibie, Jakarta, Selasa (11/11), Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Dr Arif Satria menuturkan target jangka pendek yang ingin ia lakukan dalam membangun organisasi. Arif mengatakan akan banyak belajar.

"Ya nanti saya akan belajar ya, karena saya ini baru hari pertama ini masuk, ini baru siang ini. Saya akan mengumpulkan para Eselon 1 untuk mendengarkan updating terhadap achievement yang sudah dicapai seperti apa,kendala tantangan ini seperti apa," ujar Arif.

Lalu, dia akan mengunjungi sejumlah organisasi riset yang ada di BRIN. Tujuannya untuk berdialog dan menangkap aspirasi, serta mendiskusikan bagaimana jalan keluar yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah serta tantangan tersebut.

Baca Juga: Marsinah Ditetapkan Jadi Pahlawan Nasional, KSPI Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo

"Saya kira hal jangka pendek kan saya dalam dua bulan ini harus menemukan quick win ya, menemukan kira-kira jangka pendek program apa yang impactful bagi kemajuan riset kita. Tapi yang jelas tentu ini saya sedang mempelajari. Sekarang saya terus mempelajari aspek dokumen, atau rencana strategis yang sudah disiapkan seperti apa," ungkapnya.

Namun secara gambaran besarnya, Arif menjelaskan jika kerangkanya adalah konsolidasi nasional dalam bidang riset dan inovasi. Misalnya konsolidasi horizontal dengan kementerian dan secara vertikal dengan daerah.

"Daerah itu mau tidak mau, itu adalah sesuatu pihak yang menurut saya sangat strategis, karena masalah ada di daerah. Kita perlu menempatkan banyak peneliti-peneliti di daerah," tutur Arif.

Baca Juga: Simak di Sini! Info Maskapai Haji 2026 Beserta Pembagian Embarkasinya

Selanjutnya upaya dalam pembangunan banyak satelit-satelit riset. Pembangunan ini berkolaborasi dengan instansi yang sudah ada di daerah. Yang menjadi PR, ialah isu komunikasi, bagaimana BRIN dan peneliti daerah bisa mengkomunikasikan agenda-agenda bersama.

"Agenda-agenda bersama soal apa? Ya, soal tadi soal pangan, soal energi,soal lingkungan, soal kesehatan, dan isu-isu itu yang saat ini menjadi concern dari Bapak Presiden. Dan itulah yang saat ini menurut saya perlu untuk kita perkuat basis daerah itu," lanjutnya.

Arif menekankan jika BRIN tak sekadar berfokus mengurus organisasinya sendiri. BRIN bukan sebagai sebuah organisasi riset semata, namun soal bagaimana BRIN memiliki tugas untuk membangun kultur riset dan inovasi, membangun semangat-semangat baru dan talent-talent baru.

Baca Juga: ABH Pelaku Ledakan SMAN 72 Tinggal Bersama Sang Ayah, Ibu Kerja di Luar Negeri

"Sehingga riset ini menjadi sebuah kepentingan semua pihak. Jadi itu yang akan kita bangun. Sekali lagi, bahwa tugas kita tidak hanya ngurusin organisasi BRIN, itu harus wajib, itu yang wajib ya, tapi yang penting lagi adalah membangun kultur riset, membangun tradisi riset yang kuat di Indonesia ini," tandasnya.

Tags

Terkini

PayPal Ajukan Izin Dirikan Bank di Amerika Serikat

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:42 WIB

FIFAe World Cup 2025 Hari Ini: Indonesia Vs Jepang

Rabu, 10 Desember 2025 | 12:44 WIB

Sudah Bisa Cek! Begini Cara Cek Youtube Wrapped 2025

Minggu, 7 Desember 2025 | 19:56 WIB

Harga RAM Melonjak, AMD Bakal Naikkan Harga Kartu Grafis

Selasa, 25 November 2025 | 13:03 WIB

Digoyang Google dan Anthropic, ChatGPT Mulai Goyah

Jumat, 21 November 2025 | 13:40 WIB