KALTENGLIMA.com, Muara Teweh- Dinas Perdagangan dan Perindustrian atau Disdagrin Barito Utara (Barut) melakukan pemantauan harga elpji bersubsidi di seputaran kota Muara Teweh.
Hasilnya Disdagrin Bariro Utara menemukan elpiji bersubsidi marak di jual di kios-kios eceran, dengan harga jauh dari harga eceran tertinggi (HET) ditetapkan pemerintah.
Baca Juga: Mustafa Joyo Muhtar Reses di Desa Lemo
Pemantauan Disdagrin Barito Utara di lapangan, harga jual di tingkat eceran bervariasi dari harga Rp30.000 per tabung sampai Rp35.000 per tabung.
Menjadi pertanyaan, baik warga masyarakat dan juga kalangan DPRD Barito Utara, kenapa jumlah LPG bersubsidi di tingkat eceran justru melimpah.
"Pantauan kawan-kawan di lapangan selama dua hari, benar adanya LPG bersubsidi banyak di jual di tingkat pedagang eceran. Harganya dari Rp30.000 per tabung sampai Rp35.000 per tabung," kata Kadis Perdagangan dan perindustrian, Dewi Handayani melalui Kabid Perdagangan, Marwanti, Selasa 07 November 2023.
Dikatakan Marwanti, pengakuan para pedagang mereka mendapatkan barang dari sejumlah pangkalan LPG yang ada di Muara Teweh.
Baca Juga: Berikut Daftar Barang yang Tidak Boleh Dibawa Saat Konser Coldplay Pekan Depan
Baca Juga: Ketua DPRD Barito Utara Reses Serap Aspirasi Warga
"Mereka keliling mencari dari pangkalan ke pangkalan lain. Lalu di jual lagi. Kami dalam waktu dekat akan gelar rapat dengan tim Satgas," kata Marwanti sembari mengatakan jika harga di agen dan pangkalan masih normal sesuai HET.
Sementara itu informasi lain diperoleh media ini, Pj Bupati Barito Utara telah memanggil dinas intansi terkait dan juga Tim Satgas membahas masalah maraknya LPG bersubsidi di tingkat eceran.
Dalam rapat itu tidak saja di bahas cara penyelesaian maraknya LPG bersubsidi di kios-kios eceran. Juga mencari tahu distribusi dan pasokan LPG ke kios-kios.
Pj Bupati Barito Utara Drs Muhlis, diwawancara sebelumnya mengatakan, diturunkannya Tim Satgas agar LPG bersubsidi bisa tepat sasaran dan mudah didapatkan masyarakat dengan harga sesuai HET ditetapkan pemerintah.