"Aweh beh pemimpin eh, kate-kate beh. Mamantat, manetes beh yaku," kata Ical lagi menirukan anggapan warga dalam bahasa Dayak Bakumpai. Artinya, "Siapa pun pemimpinnya, saya tetap begitu saja. Menyadap karet, memotong rotan," katanya.
Padahal menurut Ical, pemimpin itu penting, karena mengatur lini sektor di Kabupaten. Baik itu perekonomian, perdagangan bahkan pertanian.
Dialog Publik Pilkada ini dihadiri perwakilan Dandim 1013 Muara Teweh, Kasat Intelkam yang mewakili Kapolres, Kepala Badan Kesbangpol, Kajari, Ketua Bawaslu, HMI, KNPI, Karang Taruna dan Pelajar SMA/SMK Muara Teweh (*)