Alat CT Scen RSUD Muara Teweh Rusak Sejak Lama, Bikin Diagnosa Penyakit Pasien Kacau

photo author
- Selasa, 12 Agustus 2025 | 21:24 WIB
Rapat dengar pendapat (RDP) antara pihak RSUD Muara Teweh, bersama DPRD Barut dan pemerintah kabupaten setempat di ruang rapat dewan, Senin, 11 Agustustus 2025.
Rapat dengar pendapat (RDP) antara pihak RSUD Muara Teweh, bersama DPRD Barut dan pemerintah kabupaten setempat di ruang rapat dewan, Senin, 11 Agustustus 2025.

Sementara, Waket II Dewan Henny Rosgiaty juga mempertanyakan, terkait diagnosa atau penyakit yang terindikasi oleh pasien selalu sakit Jantung.

Baca Juga: Kejagung Bakal Masukkan Riza Chalid ke DPO Minggu Ini

“Saya sudah banyak mendengar keluhan warga yang saya temui di desa-desa, mereka selalu mengeluhkan sakit jantung hasil diagnosa RSUD Muara Teweh, itu bagaimana sih sebenarnya, apa memang jantung atau apa, sebab jika dirujuk ke Banjarmasin atau Palangka Raya, malah diagnosa di sana penyakitnya beda,” tanya Henny menegaskan.

Di tempat yang sama Dirut RSUD Muara Teweh dr Tiur Maida didampingi jajarannya lainnya memaparkan terkait bangunan atau ruang kerja di dalam gedung terdapat banyak sekali ruangan yang kondisinya memprihatinkan dan perlu perbaikan serta penanganan segera oleh pemerintah daerah.

Tercatat ada beberapa ruangan yang ditampilkan di layar slide seperti ruang mesin sterilisator 1 lantai 1 wing A, plafon berlubang dan dinding berjamur, ruang persiapan alat operasi lantai 2 wing A, ruang kamar operasi lantai 2, dan masih banyak lagi ruang-ruang yang ditampilkan dengan kondisi yang perlu mendapat perhatian.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Resmi Lamar Kekasihnya Georgina Rodriguez

“Jika begini bukan kami yang curhat, tapi malah pihak RSUD juga curhat,” singgung Henny.

Terkait masalah diagnosa yang selalu kurang tepat, dikatakan oleh dr Tiur bahwa RSUD Muara Teweh membutuhkan alat CT Scan sudah sejak lama tidak berfungsi dengan baik, dan boleh dikatakan rusak. 

Kerusakan alat tersebut dijelaskan Tiur terjadi sebelum dirinya ditempatkan atau ditugaskan di RSUD Muara Teweh.

Tiur bilang dirut sebelum dirinya sudah banyak melakukan tahapan-tahapan perbaikan terhadap alat CT Scan tersebut.

Saat ditanya efek negatifnya bagi nyawa pasien jika diagnosa selalu salah, dr Tiur menjelaskan pihaknya memberi rujukan ke faskes yang lebih tinggi, yakni di Palangka Raya atau Banjarmasin, agar meyakinkan diagnosa yang sebenarnya.

Baca Juga: Ombudsman Catat Omzet Pedagang Menurun Imbas Kasus Beras Oplosan

“Rujukan itu bukan suatu penyakit yang sudah pasti, merujuk pasien ke faskes yang lebih tinggi supaya meyakinkan diagnosa yang sebenarnya, karena diagnosa di RSUD Muara Teweh masih belum pasti,” ujar Tiur.

Juga saat diminta penjelasan oleh awak media jenis obat yang diberikan kepada pasien apakah sesuai diagnosa RSUD Muara Teweh yang keliru tersebut? Dia menerangkan pihak rumah sakit akan memberikan obat dasar (mengawali) saja terlebih dahulu.

Menurut Tiur alat CT Scan yang baru akan didatangkan sekitar Agustus ini pula.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nova Elisa Putri

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X