Alat CT Scen RSUD Muara Teweh Rusak Sejak Lama, Bikin Diagnosa Penyakit Pasien Kacau

photo author
- Selasa, 12 Agustus 2025 | 21:24 WIB
Rapat dengar pendapat (RDP) antara pihak RSUD Muara Teweh, bersama DPRD Barut dan pemerintah kabupaten setempat di ruang rapat dewan, Senin, 11 Agustustus 2025.
Rapat dengar pendapat (RDP) antara pihak RSUD Muara Teweh, bersama DPRD Barut dan pemerintah kabupaten setempat di ruang rapat dewan, Senin, 11 Agustustus 2025.

KALTENGLIMA.COM, Muara Teweh - RSUD Muara Teweh, di Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalteng, mendapat keluhan masyarakat setempat terkait pelayanan fasilitas penunjang yang mengalami kerusakan.

Tentunya sebagai rumah sakit rujukan regional maka dituntut untuk memiliki berbagai fasilitas penunjang yang modern agar dapat meningkatkan kualitas mutu pelayanannya.

Adapun unit penunjang yang dimiliki RSUD Muara Teweh yang mengalami kerusakan, di antaranya peralatan CT Scan dengan kemampuan 64 Slice, dan Unit Cathlab, pelayanan hemodialisis.

Baca Juga: Adiba Khanza dan Egy Maulana Vikri Gendel Reveal, Calon Buah Hati Berjenis Kelamin...

Dikutip dari laman resmi rsudmt.id, bahwa unit penunjang tersebut telah beroperasi sejak awal 2022 hingga 2025 atau 3 tahun masa pemakaian.

Namun terungkap pada saat rapat dengar pendapat (RDP) antara pihak RSUD Muara Teweh, bersama DPRD Barut dan pemerintah kabupaten setempat di ruang rapat dewan, Senin, 11 Agustustus 2025.

Dalam sidang yang dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Barut Hj Henny Rosgiaty Rusli serta dihadiri oleh 17 anggota DPRD lainnya, 25 eksekutif, pihak RSUD Muara Teweh beserta jajarannya yang dipimpin oleh Dirut RSUD, Tiur Maida.

Baca Juga: BPOM Cabut Izin Edar 14 Produk Kosmetik

Sejumlah anggota DPRD Barut, mengungkap keluhan-keluhan yang disampaikan oleh masyarakat Barut selama ini, terkait pelayanan secara menyeluruh yang dianggap sangat merugikan masyarakat.

Terdapat 2 hal yang disampaikan paling menonjol, yaitu terkait kesalahan diagnosa terhadap pasien serta pelayanan pasien BPJS.

Seperti yang disampaikan oleh anggota dewan Hasrat, bahwa masyarakat pengguna BPJS masih tetap harus mencari atau membeli obat dari luar karena tidak ada ketersediaan di RSUD Muara Teweh.

Baca Juga: Wamenekraf Tegaskan Tak Biayai Film Animasi Merah Putih: One For All

Selain itu, adapun dewan Hasrat juga meminta obat yang ditebus oleh pasien agar diperhitungkan dan dicatat sesuai kebutuhan pasien.

“Jika memang habis, mintalah pasien untuk menebus, ini tebusnya 4, yang terpakai baru dua, malah diminta tebus lagi, sisa duanya kemana?” tanya Hasrat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nova Elisa Putri

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X