Kesaksian Korban Selamat Perahu Motor Tenggelam di Sungai Barito, Sempat Alami Kram dan Timbul Tenggelam 

photo author
- Jumat, 26 Agustus 2022 | 21:08 WIB
Kesaksian korban selamat perahu motor yang tenggelam di sungai Barito di  (Foto : Kalteng Lima)
Kesaksian korban selamat perahu motor yang tenggelam di sungai Barito di (Foto : Kalteng Lima)
 
 
 
KALTENGLIMA.COM, MUARA TEWEH-
Ikhsan Maulana terlihat masih trauma dengan peristiwa perahu motor atau kelotok tenggelam, yang hampir merenggut nyawanya. Yah, iya merupakan salah satu korban kelotok yang tenggelam.
 
Pria 24 tahun warga Desa Lemtama, Kecamatan Namrole, Maluku Tengah
merupakan satu dari empat korban insiden perahu motor tenggelam di Sungai Barito, tepatnya diperairan Desa Buntok Baru, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara, Rabu sore, 24 Agustus 2022 lalu.
 
 
Kepada wartawan di halaman depan ruang mayat RSUD Muara Teweh, ia menceritakan hari naas itu sekira pukul 16.46 WIB, mereka hendak balik ke tugboat/tongkang usai mengambil galon air di kampung seberang.
 
 
 
Selain mereka berempat, dirinya, Mohammad Ilhan Wiradhika, Fransisco Redi dan Irwan Suseno, membawa 7 galon air berisi masing-masing 20 liter air.
 
Sang motoris kelotok cis, Irwan Suseno (karyawan PT AGU) menghidupkan mesin. Namun kata saksi, suara mesin begitu kencang. Ia yang berada di depan, sempat berkata ke motoris, suara mesin kencang.
 
 
"Bang Irwan cuma senyum saat saya teriak, mungkin tidak mendengar apa yang saya sampaikan. dan Kelotok tetap melaju menuju arah tongkang," kata Ikhsan Maulana.
 
 
 
Saat itu, tujuan kelotok yang mereka tumpangi, lanjut Ikhsan Maulana, langsung kearah hilir menuju tongkang. Sejak mulai berangkat, air masuk ke dalam kelotok, begitu banyak. Ikhsan yang menjabat Olier mesin di tugboat Kapuas 07 kembali menyampaikan ke motoris kalau air begitu deras masuk ke dalam kelotok. Namun percuma, suaranya kalah nyaring dengan derungan suara mesin kelotok cis.
 
"Kejadiannya begitu cepat dan tiba-tiba. Kelotok yang kami tumpangi masuk ke dalam air, bukan terbalik ya. Begitu pun yang dikatakan muatan kelotok sarat muatan. Saya rasa tidak sarat muatan, tapi saat kelotok melaju kencang. Air begitu deras masuk ke dalam kelotok. Dan tiba-tiba saja di tengah sungai kelotok masuk ke dalam sungai," kata dia.
 
Saat karam, dia(Ikhsan Maulana) dan Fransisco Redi saling berdekatan. Keduanya, mencoba selamatkan diri dengan berenang menuju pinggir pantai.
 
 
Sedangkan, Mohammad Ilhan Wiradhika (karyawan tugboat Kapuas 07) dan Irwan Suseno (karyawan PT AGU) menyelamatkan diri ke arah berlainan.
 
"Hari sudah gelap saat itu. Antara kami tidak bisa melihat dan hanya berkomunikasi melalui suara. Tidak ada benda atau bantuan apapun yang bisa dipegang untuk bertahan. Kami hanya bisa berenang menuju tepian," ungkapnya.
 
Ikhsan bertutur, komunikasi dengan Mohammad Ilham wiradhika dan Irwan Suseno berakhir hanya sekira 10 menit saja. Setelah itu tak terdengar lagi. Sedang dengan Fransisco Redi, Ikhsan Maulana terus mengajak bicara.
 
"Saya mencoba tidak panik, malah Frans saya ajak ngobrol dan terus berenang menuju pantai. Dia sempat mengatakan, kapan sampainya bang, kog lama. Saya sudah tidak kuat bang," kata Ikhsan Maulana terbata menuturkan kisahnya.
 
 
Tak berapa lama, Frans tidak lagi ada suaranya. dipanggil pun tidak ada menjawab. Saat itu, terang Ilham, ia pun mulai lemas. Sebab saat laju berenang, ia malah terlempar lagi kembali ke tengah sungai.
 
Malah ia, yang sempat membawa HP miliknya dengan mengacung tangan ke atas, agar HP tidak basah, direlakannya leaps dari tangannya. Sebab, ia merasa separo badannya, mati rasa alias kram.
 
"Dalam kondisi itu saya sempat melihat cahaya senter dan saya terus minta tolong. Saya dengar suara seorang ibu juga meminta tolong. Kondisi saya lemas," ujarnya.
 
Saat itu saya kaki saya merasa ditabrak oleh badan teman saya. Dan saya pun sempat timbul tenggelam malah terminum air. Saya coba membalik badan terlentang untuk bertahan di tengah sungai.  Saat sudah pasrah, tiba-tiba ada kayu menabrak saya. melihat itu langsung saya raih dan bisa membuat saya bernafas lalu teriak minta tolong," katanya lirih.
 
Tak berapa lama, kata Ilham, datang kelotok warga menolong karena mereka melihat ditengah kegelapan itu tangannya  melambai-lambai.
 
Warga meminta dia naik ke atas kelotok, namun Ikhsan tetap menggantung di kelotok milik warga yang menyelamatkannya.
 
"Pak teman saya bertiga belum ketemu, coba di cari pak," kata Ikhsan Maulana.
 
Ditanya saat kejadian kemana kelotok cis yang ditumpangi, Ikhsan menjawab tidak ada, karena saat tenggelam dengan posisi kemudi langsung masuk ke sungai dan ketika itu langsung hilang.
 
"Kondisi saya sudah normal pak, tapi saya sedih dua teman saya Fransisco Redi dan  Mohammad Ilham Wiradhika, serta motoris Irwan Suseno justru tidak tertolong dan meninggal dunia," ungkapnya lagi.
 
Menurutnya, tak ada sama sekali pirasat tidak baik sebelum kejadian. Malah  air jumlah banyak sempat berhasil diantar ke tongkang. Kejadian nahas saat pengambilan air kedua, dan saat mereka hendak pulang."Tapi syukur saya bisa selamat biar orang tahu kejadian sesungguhnya. Saya juga sudah mengabari keluarga saya di Kampung," tutupnya.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fadang Irawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

X