KALTENGLIMA.COM - Spotify mencatat peningkatan jumlah pelanggan berbayar di Eropa, yang kini telah mencapai angka 100 juta.
Pencapaian ini dianggap penting tidak hanya untuk pihak internal Spotify, tetapi juga bagi para musisi karena jumlah pelanggan yang lebih besar berarti potensi royalti yang lebih tinggi.
Tahun lalu, Spotify mencatat pembayaran royalti kepada artis Eropa mencapai 1,7 miliar euro, meningkat hampir dua kali lipat dibanding tahun 2020.
Baca Juga: Wajah Christiano, Penabrak Argo Mahasiswa UGM Berbaju Tahanan
General Manager Spotify untuk Eropa, Federica Tremolada, menyampaikan bahwa lebih dari separuh royalti tersebut dihasilkan oleh artis dari Uni Eropa yang tampil dalam bahasa non-Inggris. Hal ini menunjukkan keberagaman dan kekuatan kreatif artis-artis lokal.
Spotify juga melaporkan bahwa jumlah pendengar di Uni Eropa telah mencapai lebih dari 351 miliar kali pemutaran lagu, menandakan tingginya konsumsi musik digital di kawasan tersebut.
Selain sukses di pasar lokal, musisi Eropa juga mulai dikenal di luar negeri. Lebih dari 830 juta playlist buatan pengguna di Amerika Serikat mencakup lagu-lagu dari artis Eropa. Bahkan, 52.000 musisi dari Eropa telah masuk ke dalam daftar putar editorial Spotify.
Baca Juga: Bongkar Bisnis Narkoba di Klub Malam Sumut, 2 Tersangka Ditangkap Polisi
Data ini mendukung klaim bahwa layanan streaming seperti Spotify membantu para kreator musik menembus batas geografis dan menjangkau audiens global.
Artikel Terkait
OpenAI Bakal Buka Kantor Ketiga di Korsel Setelah Jepang dan Singapura
Galaxy S25 Edge Harus Diproteksi dengan Casing dan Kaca Tempered, Samsung?
Huawei Watch Fit 4 dan Fit 4 Pro Meluncur di Indonesia, Intip Harga dan Spesifikasinya
Arah Kiblat Berubah, Ini Cara Memeriksa Ulang Menurut BMKG